Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/09/2020, 08:59 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Memakai masker merupakan salah satu cara efektif untuk menghambat penyebaran Covid-19.

Di sisi lain, timbul berbagai masalah kesehatan akibat pemakaian masker.

Sakit tenggorokan menjadi salah satu efek negatif dari pemakaian masker jangka panjang.

Mengapa hal ini bisa terjadi?

Menghimpun data Cleveland Clinic, pakar pengobatan medis Neha Vyas mengatakan memakai masker terlalu lama memang bisa menyebabkan sakit tenggorokan.

Menurutnya, orang-orang cenderung harus berbicara lebih keras agar bisa didengar oleh lawan bicara ketika memakai masker.

Akibatnya, hal ini bisa menyebabkan ketegangan pada tenggorokan yang memicu rasa sakit.

Selain itu, virus atau kuman yang terperangkap di dalam masker juga bisa menyebabkan sakit tenggrokan.

 

Baca juga: Mitos atau Fakta, Pakai Masker Bisa Turunkan Kadar Oksigen Tubuh?

Masker yang kotor, entah karena terlalu lama dipakai atau cara pemakaian yang keliru, membuat kuman atau virus menumpuk di dalamya dan bisa memicu sakit tenggorokan.

"Sakit tenggorokan juga bisa dipicu oleh iritasi lingkungan, seperti udara kering atau adanya penyakit Gerd," tambah Vyas.

Vyas juga berkata, beberapa orang memang rentan mengalami sakit tenggorokan karena berbagai faktor.

"Setiap orang bisa mengalamis akit tenggorokan. Tapi, mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah, menderitalaergi, atau sering berbicara bisa sangat rentan mengalaminya," ujarnya.

Cara mengatasi

Selain memastikan kebersihan masker yang kita pakai, Vyas menyarankan kita untuk sebisa mungkin membatasi diri agar tidak menyentuh atau melepas masker.

Ketika benar-benar perlu melepasnya, pastikan tangan kita bersih saat melepas dan memakainya kembali.

Untuk mengatasi sakit tenggorokan yang sudah terjadi, kita bisa menggunakan obat antihistamin atau obat anti-inflamasi yang dijual bebas, seperti asetaminofen dan ibuprofen.

Untuk memastikan cara terbaik menangani sakit tenggorokan, sebaiknya kita berkonsultasi dengan dokter.

Sedangkan untuk memastikan kebersihan masker yang kita gunakan, sebaiknya kita mencucinya dengan tepat.

Jika mencucinya dengan mesin, gunakan pengaturan suhu terpanas untuk menetralkan mikroba.

Ketika mengeringkannya, keringkan di tempat yang mendapatkan paparan cahaya matahari paling tinggi atau menggunakan mesin pengering dengan pengaturan suhu tertinggi untuk membasmi semua patogen yang tersisa pada masker.

Baca juga: Pakai Masker Rentan Bikin Kulit Wajah Bermasalah, Begini Baiknya

Apabila mencucinya secara manual atau dengan tangan, Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS (CDC) menyarankan kita untuk melakukan langkah berikut:

  • Periksa label untuk mengetahui apakah pemutih yang kita gunakan bisa untuk desinfeksi. Beberapa produk pemutih, terutama yang bisa dipakai untuk pakaian berwarna, tidak sesuai untuk desinfeksi.
  • Gunakan pemutih yang mengandung 5,25 persen hingga 8,25 persen natrium hipoklorit. 
  • Pastikan produk pemutih tidak melewati tanggal kedaluwarsa.
  • Jangan pernah mencampur pemutih rumah tangga dengan amonia atau pembersih lainnya
  • Pastikan mencuci di ruangan dengan sirkulasi udara yang baik.
  • Campurkan empat sendok teh pemutih dengan tiga liter air.
  • Rendam masker dalam larutan pemutih selama 5 menit.
  • Buang larutan pemutih ke saluran pembuangan dan bilas masker secara menyeluruh dengan air dingin atau suhu kamar.
  • Pastikan masker benar-benar kering setelah dicuci.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com