Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Gula Stevia, Pemanis Alami dengan Berbagai Manfaat Kesehatan

Kompas.com - 23/09/2020, 18:03 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Gula memang kerap ditambahkan pada makanan atau minuman untuk memperkaya citarasa.

Namun, gula yang sering kita konsumsi bisa menimbulkan berbagai efek samping seperti kenaikan berat badan, sakit kepala, ketidakseimbangan hormon, dan banyak hal.

Sayangnya, kita sulit melepaskan diri dari jeratan konsumsi gula ini.

Selain rasanya yang nikmat, gula juga bisa menimbulkan efek kecanduan.

Sebagai alternatif, kita bisa mengganti kebiasaan konsumsi makanan atau minuman manis ini dengan menggunakan gula stevia.

Baca juga: Obesitas Tingkatkan Risiko Covid-19, Begini Baiknya

Mengenal gula stevia

Stevia adalah alternatif gula yang diekstrak daridauntanaman Stevia rebaudiana.

Daun stevia memiliki rasa yang manis dan telah lama digunakan sebagai obat herbal untuk mengobati diabetes.

Menurut laporan healthline, rasa manis pada gula stevia 250 hingga 300 kali lebih manis dari gula biasa.

Gula ini biasanya dijual dalam bentuk cairan atau dalam kemasan sekali saji.

Nutrisi gula stevia

Gula stevia umumnya tidak mengandung kalori dan karbohidrat. Itu sebabnya, jenis gula ini lebih manis daripada gula biasa.

Daun stevia memang mengandung berbagai vitamin dan mineral. Namun, sebagian vitamin dan mineral tersebut hilang saat diolah menjadi pemanis.

Beberapa produk stevia juga mengandung bahan tambahan sehingga kandungan nutrisinya bisa bervariasi.

Manfaat gula stevia

Karena tidak mengandung kalori, gula ini sangat cocok untuk mereka yang ingin menurunkan berat badan.

Gula stevia juga sering dipakai untuk mengatasi diabetes agar gula darah tetap terkendali.

Riset 2010 juga membuktikan, konsumsi gula stevia membantu menurunkan kadar insulin dan glukosa.

Pasalnya, konsumsi gula stevia bisa membuat kita kenyang lebih lama meski asupan kalorinya rendah.

Riset 2009 juga membuktikan, gula stevia juga membantu mengurangi kadar kolesterol tanpa memicu efek samping negatif.

Namun, manfaat tersebut bisa kita dapatkan apabila rutin mengonsumsinya dalam satu bulan.

Baca juga: Konsumsi Gula Berlebihan Picu Berbagai Penyakit, Begini Baiknya

Efek samping

Sayangnya, gula stevia seringkali dipasarkan dengan bahan tambahan seperti maltodekstrin.

Maltodekstrin bisa menghambat jumlah bakteri baik dalam pencernaan hingga 83 persen.

Konsumsi stevia berlebihan juga bisa memicu berbagai masalah pencernan seperti kembung dan diare.

Laporan dari Livescience juga menyebut gula stevia bisa bereaksi dengan beberapa jenis obat-obatan, sepertiantijamur, antijerawat, obat antikanker, antimikroba, dan sejenisnya.

Itu sebabnya, sebelum memutuskan untuk rutin mengonsumsi gula ini kita harus berkonsultasi dengan dokter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
356 Ribu Kasus HIV Ditemukan, Kemenkes Fokus Capai Target Penanganan hingga 2030
356 Ribu Kasus HIV Ditemukan, Kemenkes Fokus Capai Target Penanganan hingga 2030
Health
Kylian Mbappe Keluar Rumah Sakit Setelah Alami Gastroenteritis Akut
Kylian Mbappe Keluar Rumah Sakit Setelah Alami Gastroenteritis Akut
Health
Terapi Pengapuran Lutut Bukan Sekadar Obat, Tapi Gaya Hidup dan Fisioterapi
Terapi Pengapuran Lutut Bukan Sekadar Obat, Tapi Gaya Hidup dan Fisioterapi
Health
Dokter Ortopedi: Pengapuran Lutut Tak Bisa Disembuhkan, Tapi Bisa Diperlambat
Dokter Ortopedi: Pengapuran Lutut Tak Bisa Disembuhkan, Tapi Bisa Diperlambat
Health
Dokter: Obat Pengapuran Lutut Hanya Mengurangi Gejala, Tak Hentikan Kerusakan Sendi
Dokter: Obat Pengapuran Lutut Hanya Mengurangi Gejala, Tak Hentikan Kerusakan Sendi
Health
Gastroenteritis Akut yang Dialami Kylian Mbappe Apa Gejalanya?
Gastroenteritis Akut yang Dialami Kylian Mbappe Apa Gejalanya?
Health
Dokter: Operasi Pengapuran Lutut Jadi Jalan Terakhir saat Nyeri Tak Tertahankan
Dokter: Operasi Pengapuran Lutut Jadi Jalan Terakhir saat Nyeri Tak Tertahankan
Health
Banyak Makan dan Pakai Hak Tinggi Bisa Percepat Pengapuran Lutut, Ini Kata Dokter
Banyak Makan dan Pakai Hak Tinggi Bisa Percepat Pengapuran Lutut, Ini Kata Dokter
Health
Dokter: Waspadai Nyeri dan Bunyi di Lutut, Bisa Jadi Gejala Pengapuran Sendi
Dokter: Waspadai Nyeri dan Bunyi di Lutut, Bisa Jadi Gejala Pengapuran Sendi
Health
Kylian Mbappe Sakit Gastroenteritis, Apakah Itu Berbahaya?
Kylian Mbappe Sakit Gastroenteritis, Apakah Itu Berbahaya?
Health
Dokter Ungkap Penyebab Pengapuran Sendi Lutut: Penuaan, Cedera, dan Gaya Hidup Buruk
Dokter Ungkap Penyebab Pengapuran Sendi Lutut: Penuaan, Cedera, dan Gaya Hidup Buruk
Health
Pengapuran Lutut Tidak Bisa Disembuhkan, Tapi Bisa Dikendalikan Sebelum Memburuk
Pengapuran Lutut Tidak Bisa Disembuhkan, Tapi Bisa Dikendalikan Sebelum Memburuk
Health
Jangan Tunggu Harus Operasi, Ini Cara Mengobati Pengapuran Lutut Sejak Dini
Jangan Tunggu Harus Operasi, Ini Cara Mengobati Pengapuran Lutut Sejak Dini
Health
Kylian Mbappe Sakit Dilarikan ke RS karena Gangguan Lambung Gastroenteritis, Penyakit Apa Itu?
Kylian Mbappe Sakit Dilarikan ke RS karena Gangguan Lambung Gastroenteritis, Penyakit Apa Itu?
Health
Kylian Mbappe Sakit Gangguan Lambung Dilarikan ke RS Amerika Serikat
Kylian Mbappe Sakit Gangguan Lambung Dilarikan ke RS Amerika Serikat
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau