Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mitos atau Fakta, Pakai Masker Bisa Turunkan Kadar Oksigen Tubuh?

Kompas.com - 05/09/2020, 15:10 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Memakai masker kini menjadi sebuah keharusan ketika beraktivitas di tengah suasana pandemi Covid-19 ini.

Namun, banyak orang yang masih mengabaikan manfaat pemakaian masker.

Mereka menganggap memakai masker hanya membuat mereka sulit bernapas dan semakin menambah masalah kesehatan.

Baca juga: Tips Membersihkan Berbagai Jenis Masker untuk Cegah Infeksi Corona

Manfaat memakai masker

Virus corona yang sedang menginfeksi jutaan orang di dunia ini memang menyebar lewat droplet atau tetesa air liur saat orang yang terinfeksi berbicara, bersin, atau batuk.

Droplet pembawa virus corona tersebut bisa menyebar hingga jarak sekitar dua meter.

Itu sebabnya, kita harus melakukan physical distancing dan memakai masker saat beraktivitas.

Mengenai pemakaian masker, cara ini memang tidak 100 persen efektif untuk mecegah penularan Covid-19.

Bahkan, masker N95 dan masker bedah saja hanya memiliki nilai efektivitas sekitar 95 persen dalam mencegah penulaan virus.

Namun, pemakaian masker jenis tersebut diutamakan untuk pekerja medis yang berisiko tinggi untuk tertular.

Sedangkan masker kain hanya memiliki nilai efektivitas sebesar 50 persen dalam mencegah penularan virus corona.

Meski demikian, pemakaian masker kain masih dinilai jalan yang tepat untuk mencegah penularan virus daripada sama sekali tidak menggunakan alat pelindung.

Mitos keliru seputar pemakaian masker

Banyak orang berpikir memakai masker akan membuat mereka sulit bernapas atau menurunkan kadar oksigen.

Faktanya, lapora dari American Lung Association membantah hal tersebut. Menurut laporan tersebut masker telah didesain agar pemakainya bisa bernapas sehingga tidak akan terjadi penurunan kadar oksigen.

Hingga saat ini belum ada bukti ilmiah memakai masker bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh dan menurunkan kadar oksigen.

Namun, penggunaan masker N95 dalam waktu lama pada pasien gangguan paru-paru memang terbukti dapat menyebabkan penumpukan kadar oksigen dalam tubuh.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau