Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/09/2020, 21:02 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

Tidak aman, jika...

Namun, kondisi tersebut tidak berlaku jika kondisi kehamilan mangalami masalah komplikasi seperti riwayat keguguran berulang, persalinan prematur, pendarahan, atau kondisi serviks yang tidak memungkinkan.

Tak hanya itu saja, masalah plasenta seperti plasenta previa juga membuat seks selama kehamilan perlu dihindari.

Plasenta previa sendiri adalah kondisi di mana plasenta menutupi serviks.

Berhubungan seksual dengan kondisi ini membuat ibu hamil rentan mengalami pendarahan.

Kondisi lain yang membuat perempuan perlu menghindari seks selama kehamilan adalah ketuban pecah dini (PROM). Ini merupakan kondisi ketika kantung janin dan cairan ketuban pecah atau berlubang sebelum persalinan.

Tanda lainnya bahwa aktivitas seks selama kehamilan berisiko biasanya dapat dilihat setelah berhubungan.

Jika mengalami pendarahan atau muncul bau buruk setelah kehamilan, Anda perlu segera memeriksakan diri.

Keputihan juga dapat menjadi tanda infeksi yang mungkin menjalar ke rahim.

Untuk itu, Anda perlu mengenali tanda-tanda yang tidak biasa ini.

Baca juga: Kenapa Kencing setelah Berhubungan Seks itu Penting?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com