Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Butuh Waktu Berapa Lama Anosmia Bisa Sembuh?

Kompas.com - 01/12/2020, 19:01 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Anosmia adalah kondisi saat seseorang tidak bisa mencium bau.

Melansir laman resmi University of Michigan Health, indra penciuman manusia sangat terkait dengan indra perasa.

Jadi, gejala anosmia bukan hanya tidak bisa mencium bau. Penderita juga sulit merasakan makanan atau minuman yang masuk ke mulut.

Baca juga: 4 Penyebab Utama Kenapa Hidung Tidak Bisa Mencium Bau

Kondisi yang tidak nyaman ini dapat memengaruhi nafsu makan, berat badan turun, sampai kurang nutrisi.

Bahkan, penderita anosmia juga rentan sedih dan tertekan karena mencium aroma dan mencicipi rasa dapat menambah kebahagiaan hidup.

Anosmia atau tidak bisa mencium bau umumnya bukan gangguan kesehatan seriys. Namun, masalah kesehatan ini mengurangi kualitas hidup seseorang.

Sebelum membahas berapa lama anosmia sembuh, simak penjelasan penyebab anosmia berikut.

Baca juga: Cara Mengatasi Mimisan pada Hidung dengan Cepat

Penyebab anosmia

Melansir Healthline, penyebab anosmia yang cukup umum adalah pembengkakan atau penyumbatan di lubang hidung karena iritasi, alergi, atau tumor.

Tidak bisa mencium bau juga bisa disebabkan gangguan saraf yang mengirimkan sinyal dari hidung ke otak.

Anosmia kini menjadi gejala utama Covid-19 atau infeksi virus corona. Namun, anosmia tak hanya terkait Covid-19. Penyebab anosmia lainnya yakni:

  • Iritasi pada selaput lendir yang melapisi hidung seperti sinus, flu, influenza, rinitis, dan pilek
  • Tumor atau polip hidung
  • Kelainan bentuk tulang di dalam hidung
  • Kerusakan otak atau saraf di hidung karena bertambahnya usia, penyakit Alzheimer, tumor otak, gangguan hormon, kelenjar tiroid kurang aktif, efek samping obat, parkinson, skizofrenia, epilepsi, dan diabetes
  • Paparan bahan kimia yang merusak saluran hidung
  • Cedera kepala atau otak
  • Operasi otak
  • Malnutrisi dan kekurangan vitamin tertentu
  • Efek samping terapi radiasi
  • Minum alkohol berlebihan
  • Merokok
  • Stroke

Di beberapa kasus yang jarang terjadi, penyebab anosmia adalah kelainan genetik yang membuat bayi lahir tanpa indra penciuman. Kondisi ini dikenal dengan anosmia bawaan.

Baca juga: Mengapa Tubuh Menggigil Ketika Kedinginan?

Berapa lama anosmia bisa sembuh?

Tidak bisa mencium bau (anosmia) bisa sembuh atau tidak sangat tergantung penyebab mendasarnya.

Melansir Live Healthily, penyakit anosmia bawaan membuat orang tidak bisa mencium bau seumur hidup.

Hingga kini belum ada obat atau perawatan khusus untuk mengatasi anosmia bawaan.

Namun, jenis anosmia lain umumnya bisa sembuh apabila penyebab mendasarnya diobati.

Baca juga: Apakah Penyakit Jantung Bisa Sembuh?

Misalkan, cara mengobati anosmia terkait pembengkakan hidung dan sinus dapat diobati dengan steroid.

Selain itu, cara mengatasi anosmia umumnya dilakukan sesuai penyebabnya, seperti:

  • Mencuci hidung
  • Menggunakan semprotan hidung
  • Mengonsumsi obat tertentu
  • Operasi untuk menghilangkan polip, membersihkan polip, atau meluruskan septum hidung

Setelah diberi perawatan yang tepat, penderita yang mengalami anosmia bisa merasakan bau.

Melansir NHS, anosmia bisa sembuh atau membaik dalam hitungan minggu atau bulan.

Tapi, di beberapa kasus yang jarang terjadi, perubahan indra penciuman ini tidak dapat diobati atau bersifat permanen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Sering Pakai Headset? Kenali Gejala Gangguan Pendengaran Sejak Dini Sebelum Terlambat
Sering Pakai Headset? Kenali Gejala Gangguan Pendengaran Sejak Dini Sebelum Terlambat
Health
Studi: Tes Darah Ini Bisa Deteksi Kanker Tiga Tahun Sebelum Diagnosis
Studi: Tes Darah Ini Bisa Deteksi Kanker Tiga Tahun Sebelum Diagnosis
Health
Dokter Bagikan Cara Menghindari Kerusakan Pendengaran Permanen Karena Pakai Headset
Dokter Bagikan Cara Menghindari Kerusakan Pendengaran Permanen Karena Pakai Headset
Health
Kenali HFRS, Tipe Virus Hanta yang Ada di Indonesia
Kenali HFRS, Tipe Virus Hanta yang Ada di Indonesia
Health
Masa Libur Sekolah, Penyaluran MBG Fokus pada Siswa Hadir dan Kelompok Rentan
Masa Libur Sekolah, Penyaluran MBG Fokus pada Siswa Hadir dan Kelompok Rentan
Health
356 Ribu Kasus HIV Ditemukan, Kemenkes Fokus Capai Target Penanganan hingga 2030
356 Ribu Kasus HIV Ditemukan, Kemenkes Fokus Capai Target Penanganan hingga 2030
Health
Kylian Mbappe Keluar Rumah Sakit Setelah Alami Gastroenteritis Akut
Kylian Mbappe Keluar Rumah Sakit Setelah Alami Gastroenteritis Akut
Health
Terapi Pengapuran Lutut Bukan Sekadar Obat, Tapi Gaya Hidup dan Fisioterapi
Terapi Pengapuran Lutut Bukan Sekadar Obat, Tapi Gaya Hidup dan Fisioterapi
Health
Dokter Ortopedi: Pengapuran Lutut Tak Bisa Disembuhkan, Tapi Bisa Diperlambat
Dokter Ortopedi: Pengapuran Lutut Tak Bisa Disembuhkan, Tapi Bisa Diperlambat
Health
Dokter: Obat Pengapuran Lutut Hanya Mengurangi Gejala, Tak Hentikan Kerusakan Sendi
Dokter: Obat Pengapuran Lutut Hanya Mengurangi Gejala, Tak Hentikan Kerusakan Sendi
Health
Gastroenteritis Akut yang Dialami Kylian Mbappe Apa Gejalanya?
Gastroenteritis Akut yang Dialami Kylian Mbappe Apa Gejalanya?
Health
Dokter: Operasi Pengapuran Lutut Jadi Jalan Terakhir saat Nyeri Tak Tertahankan
Dokter: Operasi Pengapuran Lutut Jadi Jalan Terakhir saat Nyeri Tak Tertahankan
Health
Banyak Makan dan Pakai Hak Tinggi Bisa Percepat Pengapuran Lutut, Ini Kata Dokter
Banyak Makan dan Pakai Hak Tinggi Bisa Percepat Pengapuran Lutut, Ini Kata Dokter
Health
Dokter: Waspadai Nyeri dan Bunyi di Lutut, Bisa Jadi Gejala Pengapuran Sendi
Dokter: Waspadai Nyeri dan Bunyi di Lutut, Bisa Jadi Gejala Pengapuran Sendi
Health
Kylian Mbappe Sakit Gastroenteritis, Apakah Itu Berbahaya?
Kylian Mbappe Sakit Gastroenteritis, Apakah Itu Berbahaya?
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau