Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/12/2020, 14:04 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Demam tifoid atau tipes adalah penyakit infeksi yang bisa berbahaya apabila tidak ditangani dengan tepat.

Penyakit ini disebabkan infeksi bakteri Salmonella typhi. Tipes mudah menyebar lewat makanan atau air yang terkontaminasi bakteri.

Setelah bakteri penyebab tipes masuk ke tubuh lewat makanan atau minuman, kuman tersebut bisa berkembang biak dan menyebar ke aliran darah sampai ke saluran pencernaan.

Baca juga: Gejala Tipes di Tahap Awal dan Lanjut

Melansir laman resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penderita yang terinfeksi bakteri Salmonella typhi bisa merasakan gejala tipes seperti:

  • Demam tinggi berkepanjangan
  • Kelelahan
  • Sakit kepala
  • Mual
  • Sakit perut
  • Sembelit atau diare
  • Muncul ruam di beberapa bagian tubuh

Apabila tidak segera mendapatkan perawatan medis yang tepat, demam tifoid bisa menimbulkan komplikasi serius yang mengancam nyawa.

Baca juga: Diawali Demam, Ini Beda Gejala pada Demam Berdarah (DBD) dan Tifus

Terdapat beberapa cara mengobati penyakit tipes, berikut beberapa di antaranya:

1. Minum obat antibiotik

Ilustrasi antibiotik Ilustrasi antibiotik
Melansir NHS, penyakit tipes umumnya dapat diobati dengan obat antibiotik yang diresepkan dokter.

Pemberian obat antibiotik untuk tipes dari dokter akan disesuaikan dengan jenis bakteri Salmonella typhi yang menginfeksi penderita.

Sebelum diberikan obat tipes, penderita terlebih dulu diperiksa kondisi fisiknya oleh dokter dan diarahkan menjalani tes darah, feses, dan urine di laboratorium.

Hasil pemeriksaan tersebut menentukan jenis obat antibiotik yang paling sesuai untuk mengobati tipes penderita.

Penderita dengan gejala tipes ringan dapat dirawat di rumah. Apabila kondisinya parah, penderita perlu dirawat di rumah sakit.

Apabila penyakit tipes diketahui di tahap awal, penderita umumnya diberi obat antibiotik untuk tujuh sampai 14 hari.

Setelah minum obat, gejala tipes umumnya akan membaik selang dua atau tiga hari kemudian.

Jangan hentikan pengobatan di tengah jalan kendati badan sudah terasa lebih bugar. Pastikan penderita menghabiskan seluruh obat yang diresepkan agar pengobatan benar-benar tuntas.

Baca juga: Apa Penyebab Penyakit Tipes?

2. Menjaga kebersihan diri

Ilustrasi cuci tangan, salah satu penerapan 3M, sangat penting dalam mencegah potensi penularan virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19. Studi peneliti Jepang menemukan virus SARS-CoV-2 dapat bertahan di kulit manusia selama 9 jam.SHUTTERSTOCK/Maridav Ilustrasi cuci tangan, salah satu penerapan 3M, sangat penting dalam mencegah potensi penularan virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19. Studi peneliti Jepang menemukan virus SARS-CoV-2 dapat bertahan di kulit manusia selama 9 jam.
Pastikan penderita menjaga kebersihan diri selama sakit tipes. Terlebih jika penderita menjalani perawatan di rumah.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau