KOMPAS.com – Herpes pada bayi atau herpes neonatal adalah infeksi herpes yang terjadi pada bayi.
Semakin muda usia bayi, kian rentan mereka terhadap efek berbahaya dari infeksi ini.
Herpes pada bayi disebabkan oleh virus herpes simpleks (HSV), yakni virus yang sangat menular yang dapat menyebabkan luka melepuh dan ulkus kelamin pada orang dewasa.
Baca juga: Penyakit Menular Seksual: Gejala, Cara Mencegah, dan Cara Mengobati
Herpes pada bayi layak diwaspadai karena menimbulkan kondisi serius, menginat sistem kekebalan tubuh mereka belum berkembang sempurna untuk melawan virus.
Melansir NHS, ada dua kemungkinan cara bayi yang baru lahir bisa tertular herpes.
Berikut penjelasannya:
1. Selama kehamilan dan persalinan
Bayi yang baru lahir berisiko tertular herpes jika ibunya pertama kali terkena herpes genital dalam 6 minggu terakhir kehamilannya.
Ada risiko ibu menularkan infeksi ke bayinya jika mereka melahirkan secara normal melalui vagina.
Risiko ini dillaporkan jauh lebih rendah jika ibu hamil pernah menderita herpes genital sebelumnya.
2. Setelah lahir
Virus herpes simpleks dapat ditularkan ke bayi melalui herpes mulut jika seseorang mengalami herpes mulut dan mencium sang bayi.
Baca juga: 12 Penyakit Menular Seksual yang Harus Diwaspadai
Oleh sebab itu, siapa saja sebaiknya tidak mencium bayi jika mengalami herpes mulut untuk mengurangi risiko penyebaran infeksi ini.
Virus herpes juga dapat menyebar ke bayi jika ibu mengalami lepuh akibat herpes di payudara dan mereka memberi air susu ibu (ASI) dengan payudara yang terkena.
Seorang bayi paling berisiko terkena infeksi herpes dalam 4 minggu pertama setelah lahir.