Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/01/2021, 08:08 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Penyakit kuning pada bayi dapat terjadi saat kadar bilirubin bayi di atas normal.

Bilirubin adalah zat kuning yang berasal dari pemecahan sel darah merah. Organ liver mengeluarkan bilirubin dari darah, lalu menyebarkannya ke usus, sehingga bisa keluar dari tubuh.

Organ liver bayi yang baru lahir tidak dapat mengeluarkan bilirubin seperti orang dewasa.

Penyakit kuning terjadi saat produksi bilirubin berlebihan, dan menumpuk di tubuh lebih cepat ketimbang zat kuning yang bisa dipecah oleh liver.

Baca juga: Milia pada Bayi: Penyebab dan Cara Menghilangkan

Bilirubin lalu menyebar ke tubuh dan membuat bagian wajah, dada, perut, kaki, dan bagian putih mata berwarna kekuningan.

Penyakit kuning dapat muncul saat bayi baru lahir, atau selang beberapa saat setelah bayi lahir. Berikut beberapa penyebab bilirubin tinggi pada bayi yang perlu diketahui:

1. Terkait dengan tumbuh kembang bayi

Menurut laman resmi Cedars-Sinai, saat di dalam kandungan, plasenta dapat menyingkirkan bilirubin dari darah bayi.

Ketika bayi baru lahir, giliran organ liver yang mengambil alih tugas plasenta ini. Jenis penyakit kuning ini umumnya normal dan jamak dialami bayi.

Selain itu, kebanyakan bayi yang baru lahir memiliki sel darah lebih banyak ketimbang orang dewasa.

Padahal, selama beberapa hari awal kehidupannya, bayi belum mampu membuang banyak bilirubin. Tubuh bagi akhirnya kekuningan karena belum bisa mengeluarkan bilirubin.

Dilansir dari KidsHealth, kadar bilirubin tinggi pada bayi terkait tumbuh kembang ini jamak muncul saat si kecil berusia dua sampai empat hari, dan menghilang pada saat bayi berusia dua minggu.

Baca juga: Kapan Jenis Kelamin Bayi Bisa Diketahui?

2. Bayi lahir prematur

Penyebab bilirubin tinggi pada bayi juga dapat berasal dari kelahiran prematur si kecil.

Bayi prematur kebanyakan memiliki organ yang belum mampu mengeluarkan bilirubin dari dalam tubuhnya.

Selain itu, ada juga kemungkinan bayi prematur memiliki kadar bilirubin lebih rendah ketimbang bayi yang lahir dengan usia persalinan normal.

3. Kekurangan ASI

Ilustrasi ASI perahshutterstock Ilustrasi ASI perah
Kadar bilirubin tinggi pada bayi juga dapat disebabkan si kecil tidak cukup menerima asupan air susu ibu (ASI).

Halaman Berikutnya
Halaman:

Terkini Lainnya
Fobia Bukan Sekadar Rasa Takut, Ini Cara Mengatasinya
Fobia Bukan Sekadar Rasa Takut, Ini Cara Mengatasinya
Health
99 Jemaah Haji Indonesia Kena Pneumonia, Kemenkes Imbau Jaga Kesehatan
99 Jemaah Haji Indonesia Kena Pneumonia, Kemenkes Imbau Jaga Kesehatan
Health
Tips Jaga Gula Darah Saat Idul Adha, Dokter Sarankan Jamu Pahitan
Tips Jaga Gula Darah Saat Idul Adha, Dokter Sarankan Jamu Pahitan
Health
Musim Pancaroba Bikin Mudah Sakit? Ini Tips dari Dokter agar Tetap Fit
Musim Pancaroba Bikin Mudah Sakit? Ini Tips dari Dokter agar Tetap Fit
Health
Kasus Covid-19 Kembali Naik di Asia, Ini yang Perlu Diketahui soal Varian JN.1 dan Turunannya
Kasus Covid-19 Kembali Naik di Asia, Ini yang Perlu Diketahui soal Varian JN.1 dan Turunannya
Health
Kemenkes: Pengenalan Gejala Penyakit Langka dengan Cek Kesehatan Gratis
Kemenkes: Pengenalan Gejala Penyakit Langka dengan Cek Kesehatan Gratis
Health
Pasangan Thalasemia Minor Sebabkan Thalasemia Mayor pada Anak
Pasangan Thalasemia Minor Sebabkan Thalasemia Mayor pada Anak
Health
Lonjakan Kasus Covid-19 di India: Waspadai Varian Baru yang Lebih Menular
Lonjakan Kasus Covid-19 di India: Waspadai Varian Baru yang Lebih Menular
Health
Keunggulan Ring Jantung Bioadaptor dengan Material Lentur
Keunggulan Ring Jantung Bioadaptor dengan Material Lentur
Health
Kanker Serviks Stadium 4: Pengertian dan Pilihan Pengobatannya
Kanker Serviks Stadium 4: Pengertian dan Pilihan Pengobatannya
Health
Cloud Coffee, Minuman Tren yang Diklaim Menyehatkan: Benarkah?
Cloud Coffee, Minuman Tren yang Diklaim Menyehatkan: Benarkah?
Health
Apakah Pola Makan Berperan Besar Terhadap Terjadinya Stroke? Ini Kata Dokter…
Apakah Pola Makan Berperan Besar Terhadap Terjadinya Stroke? Ini Kata Dokter…
Health
Puasa 16 Jam Selama 3 Bulan Efektif Turunkan Berat Badan Hingga Setahun Kemudian
Puasa 16 Jam Selama 3 Bulan Efektif Turunkan Berat Badan Hingga Setahun Kemudian
Health
Riset FMIPA UI  Buktikan Segel Le Minerale Unggul 100 Persen Cegah Kontaminasi Debu, Bakteri, dan Jamur
Riset FMIPA UI Buktikan Segel Le Minerale Unggul 100 Persen Cegah Kontaminasi Debu, Bakteri, dan Jamur
Health
7 Cara Mengatasi Ngantuk Terus-menerus, Termasuk Makan Sehat
7 Cara Mengatasi Ngantuk Terus-menerus, Termasuk Makan Sehat
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau