Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gejala Mirip, Apa Beda Serangan Jantung dan Pannick Attack?

Kompas.com - 03/04/2021, 10:12 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Serangan jantung dan pannick attack memiliki tanda yang sama sehingga banyak orang yang sulit membedakannya.

Baik serangan jantung atau pannick attack, keduanya sama-sama membuat dada tegang, detak jantung berdetak kencang, dan berkeringat.

Serangan jantung atau pannick attack sama-sama bisa menyebabkan masalah kesehatan serius dan membutuhkan perawatan yang tepat.

Baca juga: Penyebab Berat Badan Bayi Susah Naik dan Cara Mengatasinya

Lalu apa beda serangan jantung dan pannick attack?

Serangan jantung terjadi ketika bagian jantung tidak mendapatkan cukup darah.

Hal ini biasanya terjadi karena arteri yang memasok darah ke jantung tersumbat.
Gejala serangan jantung yang umum meliputi:

  • Nyeri atau tekanan dada.
  • Berdebar kencang.
  • Merasa pusing atau pingsan.
  • Berkeringat, termasuk keringat dingin.
  • Nyeri atau ketidaknyamanan di tubuh bagian atas, seperti rahang, leher, lengan, bahu, atau punggung.
  • Sesak napas.
  • Mual atau muntah.

Serangan jantung bisa mengancam jiwa, jadi jangan menunggu untuk gajalnya hilang baru melakukan tindakan.

Cari perawatan medis segera jika Anda memiliki tanda-tanda serangan jantung.

Sementara itu, pannick attack atau serangan panik adalah serangan tiba-tiba karena ketakutan atau kecemasan yang luar biasa.

Serangan panik tidak mengancam jiwa, tetapi mengganggu kualitas hidup dan kesejahteraan mental.

Orang yang sering mengalami serangan panik mungkin mengalami gangguan panik, sejenis gangguan kecemasan.

Namun serangan panik yang dapat terjadi pada siapa saja, bahkan tanpa diagnosis gangguan panik.

Gejala serangan panik meliputi:

  • Tiba-tiba muncul perasaan cemas dan takut yang kuat.
  • Sakit dada.
  • Kesulitan bernapas.
  • Merasa malapetaka akan datang.
  • jantung berdebar kencang.
  • Berkeringat.
  • Gemetar.
  • Tubuh lemah atau pusing.
  • Sakit perut atau mual.

Baca juga: 5 Jenis Makanan yang Sebaiknya Dihindari Penderita Paru-Paru Kronis

Perbedaan antara serangan panik dan serangan jantung

Gejala kedua kondisi ini bisa sangat mirip.

Namun, ahli jantung Mistyann-Blue Miller mengatakan ada dua perbedaan besar antara serangan jantung dan serangan panik. Berikut perbedaanya:

1. Lokasi nyeri

Baik serangan panik maupun serangan jantung menyebabkan rasa tidak nyaman di dada, tetapi ada perbedaannya.

“Rasa nyeri pada serangan jantung menyebar ke area lain seperti lengan, rahang atau leher,” kata Miller.

Namun nyeri pada serangan panik, rasa sakit biasanya hanya terjadi di area dada.

Rasa nyeri dada karena serangan jantung terasa seperti ada tekanan di dada, sakit kepala dan muncul sensasi terbakar.

Sementara itu, serangan panik sering kali menyebabkan nyeri tajam atau menusuk, jantung berdebar kencang atau rasa tidak nyaman di dada yang sulit dijelaskan.

2. Penyebab

Serangan jantung cenderung terjadi setelah ketegangan fisik atau aktivitas fisik yang tinggi.

"Tapi Anda tidak akan mengalami serangan panik setelah berolahraga kecuali jika ada pemicu stres emosional," tambah Miller.

3. Durasi gejala

Gejala serangan panik berlangsung beberapa menit atau hingga satu jam. Kemudian, gejala hilang dan Anda merasa lebih baik. Tapi serangan jantung tidak kunjung reda.

Rasa sakit dan gejala serangan jantung mungkin terus berlanjut atau datang secara bergelombang dan semakin membaik.

“Serangan jantung dapat menyebabkan nyeri dada yang parah, seperti 9 atau 10 pada skala nyeri,” kata Miller.

Setelah itu, rasa sakitnya bisa turun menjadi 3 atau 4 sebelum bertambah parah lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com