KOMPAS.com - Pertumbuhan setiap bayi memang berbeda-beda. Ada yang bertambah tinggi dan berat dengan cepat setelah lahir, namun ada pula yang bertambah berat dan tinggi secara perlahan.
Sayangnya, ada beberapa bayi yang susah mengalami kenaikan berat badan meskipun memiliki pola makan yang normal. Hal ini tentu membuat orangtua khawatir.
Baca juga: Paru-Paru Kronis Pada Bayi: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasi
Jika masalah pertumbuhan semacam ini berlanjut dari waktu ke waktu, hal itu bisa menjadi indikasi adanya kegagalan berkembang.
Ada tiga hal yang bisa membuat berat badan bayi susah naik, yakni tidak mengonsumsi cukup kalori, tidak menyerap kalori, atau membakar terlalu banyak kalori.
Bayi baru lahir cukup bulan harus mengonsumsi sekitar 0,5 liter ASI atau susu formula setiap 3 jam.
Bayi prematur membutuhkan lebih banyak kalori daripada bayi yang lahir sesuai tanggal persalinan.
Selain itu, beberapa bayi sulit diberi makan, mengalami refluks atau muntah saat diberi ASI, sulit dibangunkan dari tidur untuk menyusu atau mengalami kesulitan menelan.
Namun, adapula yang mengonsumsi cukup kalori tetapi masih kesulitan menambah berat badan seperti yang diharapkan.
Bayi dengan kondisi ini mungkin kesulitan menyerap makanan dan menggunakan kalori yang diberikan.
Hal ini bisa terjadi karena masalah pencernaan tertentu, seperti penyakit seliaka, alergi makanan, dan diare.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.