Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/04/2021, 02:35 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Sakit lutut adalah masalah kesehatan yang tak pandang bulu karena menyerang orang dari segala usia.

Melansir Mayo Clinic, penyebab sakit lutut bisa beragam, mulai dari cedera, artritis, asam urat, sampai infeksi.

Masalah kesehatan ini bisa mengganggu aktivitas sehari-hari seperti berjalan, naik turun tangga, sampai susah beranjak setelah duduk dalam waktu yang lama.

Baca juga: 14 Penyebab Sakit Lutut yang Sering Dikeluhkan

Sakit sendi lutut yang ringan umumnya bisa diobati dengan obat dan perawatan sederhana di rumah.

Terkadang, dokter juga merekomendasikan fisioterapi atau penggunaan penyangga lutut.

Untuk kasus yang berat, cara mengobati sakit lutut memerlukan tindakan medis seperti operasi.

Baca juga: 6 Obat Radang Sendi dan Fungsinya

Kenali beberapa jenis obat sakit lutut yang dijual bebas maupun diresepkan oleh dokter berikut:

1. Obat sakit lutut yang dijual bebas

Dilansir dari Everyday Health, jenis obat sakit lutut yang dijual bebas atau bisa dibeli tanpa resep dokter adalah obat penghilang rasa sakit atau antiperadangan.

Contoh obat bebas tersebut antara lain acetaminophen, obat antiinflamasi nonsteroid atau nonsteroidal antiinflammatory drug (NSAID), termasuk aspirin, ibuprofen, dan naproxen.

Obat tersebut dapat membantu mengatasi sakit lutut karena keseleo ringan sampai artritis.

Kendati obat sakit lutut ini dijual bebas atau tanpa resep, penderita wajib berhati-hati jika ingin mengonsumsi obat penghilang rasa sakit atau antiperadangan ini.

Pastikan cermat membaca instruksi penggunaan obat sampai peringatannya.

Beberapa obat bebas tersebut memiliki efek samping gangguan pencernaan apabila dikonsumsi dengan dosis terlalu tinggi atau terlalu banyak.

Baca juga: Radang Sendi: Gejala, Penyebab, Cara Mengobati

2. Obat sakit lutut oles atau krim

Selain obat yang diminum atau obat oral, ada juga obat sakit lutut jenis salep atau krim.

Melansir Verywell Health, salep atau krim obat sakit lutut yang dijual bebas biasanya mengandung capsaicin atau ekstrak cabai.

Obat yang memberikan sensasi hangat ketika dioleskan ke lutut ini bisa membantu mengobati sendi lutut yang sakit.

Kendati tidak mengobati sakit lutut secara langsung, tapi obat ini dapat membantu menghilangkan rasa sakit dengan cara mengurangi intensitas sinyal nyeri yang dikirim di sepanjang jalur saraf.

Baca juga: Mengenal Macam-macam Sendi, Fungsi, dan Contohnya

3. Obat sakit lutut resep dokter

Dokter biasanya meresepkan obat penghilang rasa sakit yang lebih manjur ketimbang obat bebas.

Contoh obat yang diresepkan dokter tersebut di antaranya NSAID bersama dengan obat untuk mengurangi efek samping asam lambung naik.

Obat tersebut biasanya diberikan untuk mengatasi sakit lutut yang sedang sampai parah.

Penggunaan obat sakit lutut resep ini butuh pengawasan dokter. Pasalnya, sejumlah obat memiliki efek samping memicu anemia dan gangguan ginjal, apabila obat dikonsumsi dalam jangka panjang.

Baca juga: 8 Obat Nyeri Otot

Selain itu, untuk kasus sakit lutut yang cukup parah, terkadang dokter meresepkan obat kortikosteroid seperti kortison dan prednison.

Obat sakit lutut ini dapat digunakan untuk mengurangi rasa sakit, bengkak, sampai peradangan pada sendi lutut.

Seperti NSAID, penggunaan obat kortikosteroid juga memerlukan pengawasan dokter.

Pasalnya, penggunaan obat ini dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko gangguan otot, tendon sampai osteoporosis.

Selain obat yang diminum, dokter terkadang meresepkan krim atau salep obat sakit lutut yang mengandung diklofenak.

Obat krim atau salep dapat membantu meredakan nyeri lutut bagi penderita yang tidak bisa minum obat penghilang rasa sakit, seperti pada penderita sakit lutut yang punya masalah lambung.

Baca juga: Kenali Apa itu Myalgia, Nyeri Otot yang Bisa Menyerang Setiap Orang

4. Obat sakit lutut suntik

Terdapat beberapa macam obat sakit lutut yang disuntikkan langsung untuk mengurangi nyeri dan bengkak.

Jenis obat yang paling umum digunakan untuk mengobati sakit lutut karena osteoartritis adalah kortikosteroid.

Terapi suntikan kortikosteroid biasanya dilakukan antara enam minggu sampai enam bulan. Tapi, kebanyakan terapi ini tidak dilakukan lebih dari tiga suntikan per tahun.

Obat sakit lutut suntik kortikosteroid umumnya tidak direkomendasikan untuk penderita diabetes.

Sebagai gantinya, penderita diabetes biasanya diberikan obat sakit lutut suntik dengan komposisi utama asam hialuronat.

Baca juga: 6 Cara Menghilangkan Nyeri Otot Setelah Olahraga

Suntikan asam hialuronat mirip seperti gel pelumas yang ada di cairan sinovial pelindung setiap sendi tubuh.

Secara alami, kadar asam hialuronat pada sendi tubuh bisa menurun, terutama bila persendian berkurang akibat osteoartritis.

Obat sakit lutut suntik yang mengandung asam hialuronat umumnya diberikan satu sampai lima kali.

Selama dua hari setelah disuntik obat ini, penderita disarankan untuk berdiri terlalu lama, lari, atau angkat beban.

Efek pengobatan ini bisa bertahan dua sampai enam bulan, dan pengobatan sejenis bisa diulangi setiap enam bulan sekali.

Selain dua obat sakit lutut suntik di atas, ada juga opsi terapi anestesi lokal, botox, sampai terapi plasma trombosit.

Baca juga: 11 Fungsi Otot pada Manusia

5. Obat sakit lutut untuk penyakit autoimun

Cara mengobati sakit lutut terkait penyakit autoimun seperti rheumatoid arthritis yakni dengan disease-modifying antirheumatic drug (DMARD).

Jenis obat sakit lutut ini bisa mengurangi peradangan di seluruh tubuh dengan mengubah respons sistem kekebalan tubuh.

Namun, DMARD bisa menurunkan respons sistem kekebalan tubuh. Sehingga, penderita yang sedang rentan terkena infeksi perlu berkonsultasi dengan dokter untuk meminimalkan efek samping obat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com