Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapan Penderita Penyakit Ginjal Harus Cuci Darah?

Kompas.com - 26/06/2021, 19:30 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Namun, jika pembuluh darah tidak cukup untuk fistula, dokter akan menggunakan tabung plastik lembut untuk menghubungkan arteri dan vena di bawah kulit pasien. Prosedur ini disebut cangkok.

Ada juga pembuatan akses darah menggunakan selang plastik yang disebut kateter.

Kateter dimasukkan ke dalam pembuluh darah besar di leher penderitanya.

Selama cuci darah, penderita akan disarankan duduk atau berbaring dalam posisi nyaman.

Dokter atau petugas kesehatan lainnya lalu memasang jarum ke akses keluar masuk darah.

Pompa di mesin cuci darah kemudian mengeluarkan darah dari tubuh, dan menyaring limbah sampai kelebihan cairan dari tubuh.

Oleh mesin, darah yang sudah bersih lalu dimasukkan kembali ke tubuh lewat akses utama.

Lamanya proses cuci darah bisa berbeda-beda pada setiap penderita penyakit ginjal, tergantung kondisi kesehatan masing-masing.

Ada pasien yang harus menjalani cuci darah tiga sampai lima jam sekali perawatan.

Intensitasnya juga berlainan, ada yang sampai dua kali dalam seminggu, ada juga yang tiga kali seminggu.

Baca juga: 8 Penyebab Penyakit Ginjal Kronis yang Perlu Diwaspadai

Cuci darah ini banyak diberikan kepada penderita dengan tanda penyakit ginjal sudah mencapai stadium akhir atau gagal ginjal.

Cuci darah bisa permanen atau sementara, tergantung kondisi ginjal dan kesehatan penderitanya.

Jika kondisi penyakit ginjal membaik setelah pengobatan, cuci darah tidak perlu dilanjutkan. Tapi, jika kondisi gagal ginjal kronis atau memasuki stadium akhir, penderita biasanya memerlukan cuci darah seumur hidup.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com