Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/01/2022, 21:00 WIB
Galih Pangestu Jati

Penulis

KOMPAS.com - Dalam upaya untuk mempertahankan keberlangsungan pelayanan untuk pasien Tuberkulosis (TBC) selama pandemi Covid-19, pemerintah telah menyusun langkah-langkah praktis.

Hal ini disampaikan oleh juru bicara vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan RI, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid dalam acara Asia-Pacific Tuberculosis Forum 2021 yang diselenggarakan oleh Johnson & Johnson.

Melalui wawancara tertulis, Nadia menjelaskan bahwa pelayanan TBC pada masa pandemi Covid-19 tertuang dalam surat edaran tanggal 30 Maret 2020 perihal Protokol tentang Pelayanan Tuberkulosis pada masa Pandemi Covid-19.

Baca juga: Bolehkah Penderita TBC Mendapatkan Vaksinasi Covid-19?

Dalam surat edaran tersebut, beberapa protokol dan manajemen yang harus dipatuhi adalah sebagai berikut.

  • Layanan TBC tidak boleh dihentikan karena jika putus berobat akan menjadi resistan obat dan akan menularkan kepada yang kontak.
  • Rencana kebutuhan obat TB dan logistik lainnya, termasuk masker, dengan berbagai pertimbangan kondisi yang terjadi.
  • Mapping dan penunjukan fasyankes rujukan TB RO sementara (terpisah dengan fasyankes Covid-19) yang ditandatangani oleh Kepala Dinas Kesehatan setempat.
  • Mapping dan penunjukan faskes lain untuk layanan laboratorium dalam rangka diagnosis TBC yang ditandatangani oleh Kepala Dinas Kesehatan setempat, apabila jejaring yang lama perlu dilakukan penyesuaian akibat penanganan Covid-19 di wilayah tersebut.
  • Rencana untuk memantau pengawasan obat pasien TBC menggunakan teknologi digital atau WhatsApp sesuai dengan kemampuan setempat.

Di samping itu, Nadia juga menjelaskan kebijakan interval pengambilan obat TBC.

Untuk pasien TBC yang sensitif, fase intensif obat TBC bisa diberikan dalam kurun waktu 14 sampai 28 hari, sementara pada pengobatan lanjutan intervalnya adalah 28 hari sampai 56 hari yang sebelumnya hanya 2 minggu.

Bagi pasien TBC resistan obat juga diberikan kemudahan, yaitu setiap 7 hari dan pada lanjutannya adalah pada fase 14 sampai 28 hari.

Seperti kita tahu, pemerintah menargetkan Indonesia bebas TBC pada tahun 2030.

Untuk mencapai target tersebut di masa pandemi, Nadia menjelaskan bahwa pemerintah telah melakukan beberapa langkah strategis.

Dalam hal logistik, Nadia menjelaskan bahwa pemerintah telah menyediakan alat-alat yang digunakan untuk pemerinksaan TBC dan Covid-19.

"Dari segi logistik, kami menyediakan alat pemeriksaan diagnosis standar TBC, Tes Cepat Molekuler (Alat TCM). Alat ini juga menjadi alat pemeriksaan diagnosis Covid-19, serta menyediakan cartridge sebagai media pemeriksaan dahak atau sampel Covid-19," jelas Nadia.

Baca juga: TBC Tulang Belakang (Potts Disease)

Selain itu, pemerintah juga telah melakukan pengadaan Alat Pelindung Diri (APD) untuk para petugas lapangan.

"Pengadaan APD untuk petugas, baik petugas kesehatan maupun petugas kader masyarakat, untuk mendukung kelancaran pelaksanaan program yang langsung diaplikasikan di lapangan," lanjutnya.

Dalam hal edukasi, Nadia juga meyatakan bahwa pihaknya telah menyisipkan materi mengenai Covid-19 dalam berbagai media komunikasi agar pasien TBC atau Covid-19 tidak distigma oleh orang lain.

Selain itu, juga diselenggarakan berbagai kegiatan, seperti workshop, sosialisasi, dan diseminasi yang digelar secara daring dengan topik utama TBC dan Covid-19.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Waspadai Tuli Akibat Headset, Ancaman Nyata yang Sering Diabaikan
Waspadai Tuli Akibat Headset, Ancaman Nyata yang Sering Diabaikan
Health
Gustiwiw Meninggal Dunia: Waspadai 8 Gejala Hipertensi yang Sering Diabaikan
Gustiwiw Meninggal Dunia: Waspadai 8 Gejala Hipertensi yang Sering Diabaikan
Health
Serupa tapi Tak Sama, Ini Beda Flu dengan Batuk Kering dan Batuk Berdahak
Serupa tapi Tak Sama, Ini Beda Flu dengan Batuk Kering dan Batuk Berdahak
BrandzView
Gustiwiw Meninggal karena Hipertensi: Waspadai Tekanan Darah Tinggi Tanpa Gejala
Gustiwiw Meninggal karena Hipertensi: Waspadai Tekanan Darah Tinggi Tanpa Gejala
Health
Studi Ungkap Tambang Nikel Picu Asma, Kanker, dan Kerusakan Ginjal
Studi Ungkap Tambang Nikel Picu Asma, Kanker, dan Kerusakan Ginjal
Health
Kemenkes: 20 Ribu Lebih Orang Indonesia Terkena Sifilis, Ketahui Macam Penyebabnya…
Kemenkes: 20 Ribu Lebih Orang Indonesia Terkena Sifilis, Ketahui Macam Penyebabnya…
Health
Menurut Dokter Ini Tanda Stres Sudah Butuh Bantuan Ahli
Menurut Dokter Ini Tanda Stres Sudah Butuh Bantuan Ahli
Health
Waspada Covid-19, Jemaah Haji Diimbau Terapkan Prokes Saat Tiba di Indonesia
Waspada Covid-19, Jemaah Haji Diimbau Terapkan Prokes Saat Tiba di Indonesia
Health
Apakah Stres Berbahaya? Ini Penjelasan Dokter…
Apakah Stres Berbahaya? Ini Penjelasan Dokter…
Health
Ibu Hamil Usia Anak di Lombok Timur Capai 779 Ribu pada 2024
Ibu Hamil Usia Anak di Lombok Timur Capai 779 Ribu pada 2024
Health
Wabah Mpox Melonjak di Sierra Leone: Status Darurat Kesehatan Global Ditetapkan
Wabah Mpox Melonjak di Sierra Leone: Status Darurat Kesehatan Global Ditetapkan
Health
Waspadai Efek Minum Air Putih Secara Berlebihan pada Ginjal, Ini Kata Dokter
Waspadai Efek Minum Air Putih Secara Berlebihan pada Ginjal, Ini Kata Dokter
Health
Gustiwiw Meninggal Dunia, Ini Beberapa Penyebab Jatuh di Kamar Mandi
Gustiwiw Meninggal Dunia, Ini Beberapa Penyebab Jatuh di Kamar Mandi
Health
Gustiwiw Meninggal Dunia, Ini Pertolongan Pertama Saat Terjatuh di Kamar Mandi
Gustiwiw Meninggal Dunia, Ini Pertolongan Pertama Saat Terjatuh di Kamar Mandi
Health
Gustiwiw Meninggal Dunia Akibat Jatuh di Kamar Mandi, Ini 6 Cara Mencegah Kejadian Serupa
Gustiwiw Meninggal Dunia Akibat Jatuh di Kamar Mandi, Ini 6 Cara Mencegah Kejadian Serupa
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau