KOMPAS.com - Vaksinasi merupakan salah satu cara yang dilakukan untuk memutus mata rantai persebaran virus corona baru yang menyebabkan Covid-19.
Vaksinasi masih terus digalakkan oleh pemerintah sampai saat ini.
Namun, memang tidak semua orang bisa menerima vaksinasi karena kondisi kesehatan tertentu yang dimilikinya, salah satunya adalah pasien Tuberkolusis (TBC).
Tidak semua pasien TBC bisa menerima vaksinasi Covid-19.
Ada kriteria tertentu yang harus dipenuhi oleh pasien.
Melalui wawancara tertulis dalam acara Asia-Pacific Tuberculosis Forum 2021 yang diselenggarakan oleh Johnson & Johnson, juru bicara vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan RI, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid pun memberikan pemaparan mengenai kaitan antara TBC dan Covid-19.
Baca juga: Kenapa Vaksin Covid-19 Penting untuk Orang Dewasa maupun Anak-anak?
Dalam kesempatan tersebut, Nadia menjelaskan bahwa pasien TBC bisa mendapatkan vaksinasi minimal setelah 2 minggu pertama pasien mendapatkan obat anti TBC (OAT).
Akan tetapi, apabila kondisi pasien menurun meski sudah mengonsumsi OAT, vaksinasi akan ditunda sampai kondisi pasien membaik.
"Apabila pasien TBC memiliki kondisi kurang baik seperti daya tahan tubuh menurun atau memiliki efek samping ketika mengonsumsi Obat Anti TBC (OAT), maka pemberian vaksin ditunda terlebih dahulu hingga pasien dapat dipastikan dalam kondisi baik," ujar Nadia.
Ia juga mengimbau pasien TBC untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum dan sesudah vaksinasi Covid-19.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.