KOMPAS.com - Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, menunjukkan lebih dari 19 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun mengalami gangguan mental emosional, dan lebih dari 12 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun mengalami depresi.
Jumlah tersebut diperkirakan akan semakin meningkat mengingat tekanan kehidupan semakin besar di tambah kondisi pandemi yang tak kunjung usai.
Terlepas dari hal tersebut, banyak penderita gangguan kesehatan mental yang tak mendapat pengobatan layak dan seringkali mendapat siksaan emosional karena takut akan stigma orang lain.
Selain itu, apa yang kita ucapkan juga bisa membuat penderita gangguan kesehatan mental semakin terpuruk dan menyebabkan gejala yang mereka alami semakin parah.
Baca juga: Mengenal Arti Kesehatan Mental dan Cara Menjaganya
Apa yang kita ucapkan bisa saja merusak mental dan emosi seseorang. Karena itu, kita harus berhati-hati dengan apa yang keluar dari mulut kita.
Berikut 5 hal yang tak boleh Anda ucapkan pada penderita gangguan kesehatan mental:
Ungkapan semacam itu mungkin Anda ucapkan tanpa bermaksud menyakiti hatinya. Namun, hal tersebut bisa memicu luka jika diucapkan pada orang dengan gangguan mentak.
Ucapan semacam itu juga terkesan meremehkan "siksaan" yang benar-benar dihadapi oleh seseorang dengan penyakit mental.
Daripada mengatakan hal tersebut, lebih baik peluk mereka dan tanyakan apa yang mereka butuhkan agar bisa merasa tenang.
Jika Anda tak mampu menolong mereka, cukup ada disampingnya dan menjadi pendengar yang baik untuk mereka.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.