Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/01/2022, 13:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Kencing adalah kebutuhan alamiah manusia, tetapi sebagian dari kita sering kali menahannya dengan berbagai alasan.

Mengutip Verywell Health, urin yang ditahan di kandung kemih dapat meningkatkan pertumbuhan bakteri.

Minum dan kencing secara teratur adalah cara terbaik untuk menghindari pertumbuhan berlebih bakteri yang dapat menyebabkan infeksi di kandung kemih.

Baca juga: 16 Penyebab Sering Kencing di Malam, Pola Minum sampai Gejala Penyakit

Kandung kemih

Mengutip Medical News Today, kandung kemih adalah organ yang menampung urin yang diproduksi ginjal. Bentuknya seperti tabung tipis berotot.

Otot-otot kandung kemih berada dalam keadaan rileks untuk memungkinkan menampung lebih banyak urin.

Ketika seseorang pergi untuk buang air kecil, otak mengirimkan pesan yang memberitahu kandung kemih untuk berkontraksi.

Kontraksi ini menekan urin untuk mengalir dari uretra dan keluar dari tubuh.

Kandung kemih dapat mengembang seiring bertambahnya cairan yang disaring ginjal.

Namun, kandung kemih ini memiliki batas kapasitas berdasarkaan usia.

Berikut kapasitas kandung kemih berdasarkan usia:

  • Usia 12 bulan ke bawah: 48,9 ml
  • Usia 5-7 tahun: 75-105 ml
  • Usia 8-10 tahun: 120-150 ml
  • Usia 11-15 tahun: 165-225 ml
  • Usia dewasa: 300-400 ml

Namun seiring dengan bertambahnya usia tersebut menyebabkan beberapa perubahan urin, meliputi:

  • Penurunan sensasi saat kandung kemih penuh atau kosong.
  • Penurunan kemampuan kandung kemih untuk berkontraksi.
  • Peningkatan jumlah urin yang tersisa di kandung kemih setelah buang air kecil.

Baca juga: Apa Penyebab Sering Kencing Saat Udara Dingin?

Bahaya menahan kencing

Mengutip Medical News Today, orang sering menahan kencing sejumlah efek buruk bisa terjadi, meliputi:

  • Peningkatan risiko disfungsi kandung kemih

Menahan urin dapat memengaruhi cara saraf "peregangan" di kandung kemih berkomunikasi dengan otak, dan otak mungkin tidak lagi mengenali pesan secara efektif.

  • Peningkatan risiko infeksi saluran kemih (ISK)

Menahan urin dapat meningkatkan jumlah bakteri di kandung kemih, meningkatkan kemungkinan berkembangnya ISK.

  • Kerusakan struktur saluran kemih

Sering menahan kencing dapat menyebabkan urin kembali ke ginjal, sehingga bisa merusak ginjal dan kandung kemih.

Ada juga kemungkinan kandung kemih pecah karena retensi urin, meski hal itu jarang terjadi.

Peningkatan tekanan pada kandung kemih menyebabkannya bisa pecah, jika ada area yang lemah di dindingnya.

Baca juga: 5 Bahaya Infeksi Saluran Kencing yang Pantang Disepelekan

Jika tidak diperiksakan dan menahan kencing masih dibiasakan, maka robekan (ruptur) kandung kemih dapat menyebabkan komplikasi yang mengancam nyawa, yaitu sepsis, yang melibatkan infeksi parah dan gagal ginjal.

Bagaimanapun, ketika seseorang menahan kencing terlalu lama, otot kandung kemih tidak dapat meregang lebih jauh, dan orang tersebut mengalami inkontinensia.

Inkontinensia urine merupakan kondisi hilangnya kontrol kandung kemih, sehingga pengidap bisa mengeluarkan urine tanpa disadari.

Berapa lama bisa tahan kencing?

Mengutip Verywell Health, kandung kemih seseorang cepat terisi tergantung pada sejumlah faktor, yaitu seberapa banyak cairan yang diminum dan jenis cairan apa yang diminum.

Ketika seseorang mengalami kondisi terlalu sering kencing dan sedikit membuat tidak nyaman, secara umum ia bisa menahan kencing setidaknyaa 15 menit untuk merasakan apakah benar-benar perlu untuk segera ke toilet.

Untuk mengatasi masalah kencing yang terlalu sering diikuti keluarnya urin yang sedikit-sedikit, disarankan berkonsultasi dengan dokter.

Baca juga: Jangan Disepelekan, Kenali 6 Bahaya Sering Menahan Kencing

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau