Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Risiko Berenang di Perairan Terbuka

Kompas.com - 29/05/2022, 10:00 WIB
Giovani Cornelia,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Memang terdengar menyegarkan dan menyenangkan untuk berenang di perairan terbuka seperti laut, sungai, atau danau. Selain bisa menikmati pemandangan yang indah, kita dapat merasa menyatu kembali dengan alam.

Namun, ada beberapa hal yang dapat Anda ketahui akan bahaya dari berenang di perairan terbuka.

Berdasarkan Healthline, meskipun beberapa sungai dan pantai dikategorikan aman untuk berenang, berenang di perairan lepas tetap dapat menimbulkan bahaya.

Baca juga: Cara Aman Berenang di Pantai atau Kolam saat Pandemi Covid-19

Mulai dari kualitas air hingga kuat arus, ada beberapa bahaya tersembunyi yang harus diwaspadai oleh perenang dan pengasuh.

Bahaya kualitas air

Candess Zona-Mendola, advokat keamanan pangan dan air dari Houston yang menangani kasus kontaminasi pangan dan air, mengatakan kualitas air yang buruk dapat membuat berenang tidak aman.

“Salah satu bahaya air tersembunyi yang terbesar yang muncul di musim panas adalah bakteri vibrio di lingkungan air asin, seperti laut,” ujarnya.

Bakteri ini adalah bakteri pemakan daging yang memuncak pada bulan-bulan musim panas.

“Karena kenaikan suhu laut dan pemanasan global, kami melihat semakin banyak kasus vibrio,” tegas Zona Mendoza.

Untuk mencegah infeksi vibrio, pastikan untuk tidak meminum airnya atau terkena luka terbuka saat berendam.

Ketika Anda keluar dari air, pastikan untuk membilasnya untuk menghindari kontaminasi.

Begitu juga, amuba pemakan otak yang dikenal sebagai Naegleria fowleri dapat masuk ke lubang hidung dan berjalan ke otak.

Perenang yang ingin mencegah kejadian langka penyebarannya harus menggunakan penjepit hidung saat berenang.

Amuba ditemukan di lingkungan air tawar yang hangat seperti danau, mata air panas, dan sungai.

Baca juga: Berenang Aman Dilakukan di Tengah Pandemi Virus Corona, asal…

Kekuatan arus air

Kekuatan air saja dapat menjadi mematikan bagi perenang di pantai maupun di sungai.

Oleh karena itu, sangat penting bagi perenang di laut lepas atau sungai besar untuk waspada saat ada arus rip atau arus bawah.

Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
 
Pilihan Untukmu
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Mensos Kaji Usulan Dedi Mulyadi soal KB Vasektomi Jadi Syarat Bansos

api-1 . CONTEXT-PERSON
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Tip Jitu Kelola Gaji biar Enggak Kandas di Minggu Pertama

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Pengelola Pasar Caringin Siap Bersihkan Ribuan Ton Sampah Sesuai Perintah Dedi Mulyadi

api-1 . CONTEXT-PERSON
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Dedi Mulyadi Sebut Suami yang Divasektomi Dapat Insentif Rp 500.000

api-1 . CONTEXT-PERSON
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

Dedi Mulyadi Dorong Program Vasektomi, KB Pria Akan Jadi Syarat Terima Beasiswa dan Bansos

api-1 . CONTEXT-PERSON
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Ancaman Pembunuhan Tak Bikin Nyali Dedi Mulyadi Ciut, Kampung Preman Pun Didatangi

api-1 . CONTEXT-PERSON
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Bayar PBB Sekarang Bisa dari Mana Saja, Cukup Pakai BRImo

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 4 Desember 2024

api-1 . CONTEXT-EVENT
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 5 Desember 2024

api-1 . CONTEXT-EVENT
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Lifestyle

Ashanty Puasa 120 Jam, Ini Pendapat Dokter tentang Prolonged Fasting…

api-1 . CONTEXT
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Bukan Iseng atau Bercanda, Tanda Tangan Emoji Senyum Kapolda Babel Ternyata Asli

api-1 . CONTEXT
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Penjualan Minuman Keras Jadi Alasan Warga Tolak Pembukaan Bar di Hotel Kartika One

api-1 . CONTEXT
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

Viral Video Laki-laki Disebut Terkena Moluskum karena Baju Thrift, Ini Kata Dokter

api-1 . CONTEXT
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

Benarkah Semua Penderita Hipertensi Wajib Kurangi Garam? Ini Kata Dokter...

api-1 . CONTEXT

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Melihat Potensi "Damai" Perang Dagang AS-China, Siapa yang Mengalah Lebih Dahulu?
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau