KOMPAS.com - Tanggal 23 Juli lalu Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan wabah cacar monyet (monkeypox) sebagai situasi kedaruratan kesehatan global.
Hal tersebut menjadi "alarm" agar dunia melakukan berbagai upaya maksimal agar situasi terkendali dan jangan meluas menjadi pandemi.
Cacar monyet atau Monkeypox adalah penyakit yang disebabkan oleh virus jenis orthopoxvirus.
Virus ini menular melalui kontak dekat dengan orang atau hewan yang membawa virus monkeypox. Virus ini juga bisa menular melalui kontak dengan benda yang terkontaminasi seperti handuk dan seprai.
Saat ini, kasus cacar monyet telah terdeteksi di lebih dari 70 negara dengan jumlah kasus mencapai belasan ribu.
Sebagian besar orang yang tertular cacar monyet sembuh dalam waktu tiga hingga empat minggu.
Namun, penyakit tersebut bisa menjadi lebih serius bagi sebagian orang dan berpotensi mengakibatkan kematian.
Seiring merebaknya penyakit tersebut, banyak sekali mitos beredar yang justu bisa menyebabkan ancaman serius.
Mitos-mitos tersebut bisa menyebabkan kebingungan dan membahayakan kesehatan masyarakat.
Baca juga: 8 Mitos tentang Endometriosis, Jangan Lagi Percaya
Beberapa mitos keliru mengenai monkeypox yang banyak beredar di masyarakat antara lain:
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.