Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Mitos tentang Endometriosis, Jangan Lagi Percaya

Kompas.com - 19/08/2022, 18:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Endometriosis merupakan penyakit kronis yang menyerang organ reproduksi wanita. Kondisi ini sering ditandai dengan rasa sakit saat ovulasi dan menstruasi.

Endometriosis adalah kondisi tumbuhnya jaringan dinding rahim (endometrium) di luar rahim.

Endometriosis umumnya tumbuh di sekitar ovarium, saluran tuba, dan jaringan yang melapisi panggul. Pada kasus yang jarang, jaringan mirip endometrium dapat ditemukan di luar area organ panggul.

Baca juga: Mengenal Rasa Nyeri Akibat Endometriosis

Penyebab endometriosis belum diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa faktir yang menyebabkan seorang wanita terkena endometriosis, antara lain:

  • gangguan aliran darah menstruasi
  • perubahan sel-sel jaringan lain menjadi sel endometrium
  • pergerakan atau perpindahan sel endometrium melalui aliran getah bening

Untuk dapat lebih memahami tentang endometriosis, berikut akan dijelaskan mitos dan fakta terkait penyakit tersebut.

1. Endometriosis hanya ditandai dengan menstruasi yang menyakitkan

Gejala yang paling umum dari endometriosis adalah nyeri dan menstruasi yang tidak teratur. Nyeri tersebut bisa menyebar ke perut bagian bawah, punggung bawah, hingga vagina.

Namun, perlu diketahui bahwa nyeri haid bukan satu-satunya tanda endometriosis. Penyakit ini juga menyebabkan nyeri usus, sembelit, serta sakit saat buang air kecil.

 

2. Kehamilan menyembuhkan endometriosis

Kebanyakan orang berpikir endometriosis akan sembuh jika seorang wanita positif hamil.

Anggapan ini mungkin muncul karena umumnyasakit karena endometriosis terasa saat seorang wanita sedang haid.

Faktanya, kehamilan tidak menyembuhkan endometriosis. Kondisi beberapa wanita mungkin akan membaik saat hamil, namun tak jarang sebagian di antaranya justru memburuk.

"Kehamilan memang menyebabkan kadar hormon berubah. Perubahan ini menyebabkan wanita dengan endometriosis mengalami tingkat rasa sakit yang berbeda setelah melahirkan," tutur dr. Barbara Stegmann kepada Medical News Today.

"Namun, tidak ada obat untuk menyembuhkan endometriosis (termasuk kehamilan)," imbuhnya.

Baca juga: 4 Jenis Makanan Ini Harus Dihindari Penderita Endometriosis

 

3. Histerektomi dapat sembuhkan endometriosis

Histerektomi adalah pengangkatan rahim atau uterus dengan metode pembedahan.

Pada sebuah penelitian yang melibatkan 137 partisipan, 84 persen penderita endometriosis puas dengan metode ini. Namun, histerektomi tidak menyembuhkan endometriosis secara total.

Dilansir dari Mayo Clinic, pengangkatan rahim memang bisa meredakan gejala endometriosis tapi kondisi tersebut dapat kambuh setelah operasi.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau