KOMPAS.com - Setiap 13 Oktober, tanda pagar atau tagar kampanye #nobraday mengemuka di media sosial.
Perayaan No Bra Day ini digelar berbarengan dengan Bulan Kesadaran Kanker Payudara di seluruh dunia.
Simak apa itu No Bra Day, tujuan, dan sejarah kampanye tahunan ini.
Baca juga: No Bra Day, Kenali 5 Manfaat Tanpa Bra untuk Kesehatan
Beberapa wanita atau perempuan mengunggah foto atau konten tanpa bra di perayaan No Bra Day. Unggahan foto atau konten tersebut bukannya tanpa tujuan.
Namun, esensi No Bra Day adalah gerakan kewaspadaan kanker, bukan pamer payudara.
Dilansir dari NationalDaysToday, kanker payudara adalah salah satu jenis kanker yang paling sering menyerang wanita di dunia.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada 2020 lalu terdapat 2,3 juta wanita yang terkena kanker payudara.
Penyakit ini merenggut 685.000 nyawa wanita secara global. Hingga akhir 2020, ada 7,8 juta wanita yang hidup dan didiagnosis mengidap kanker payudara dalam rentang waktu lima tahun terakhir.
Baca juga: 4 Manfaat Tidur Tanpa Bra yang Sayang Dilewatkan
Perayaan No Bra Day bertujuan untuk meningkatkan kewaspdaan pada penyakit kanker payudara dan mendorong wanita agar berani menanggalkan bra.
Ketika menanggalkan bra, wanita bisa lebih menyadari jika ada perubahan kondisi payudaranya.
Seperti diketahui, banyak wanita yang mengabaikan ciri-ciri kanker payudara lantaran mereka jarang memperhatikan area intimnya yang cenderung tertutup bra.
Selain itu, tujuan No Bra Day juga mendorong penderita kanker payudara untuk semangat berjuang demi kesembuhan penyakitnya.
Baca juga: Ukuran Bra dan Artinya
Dikutip dari TheSun, No Bra Day awalnya dicetuskan ahli bedah plastik berbasis di Kanada Dr. Mitchell Brown pada 2011.
Dr. Brown membuat Breast Reconstruction Awareness (BRA) Day di Women's College Hospital and Toronto General Hospital.
Ia kala itu mendorong penyintas kanker payudara untuk mempertimbangkan melakukan operasi rekonstruksi payudara pada bagian intim yang terkena kanker.
Selain itu, BRA Day juga dibuat untuk meningkatkan kesadaran akan skrining kanker payudara, mengingatkan wanita akan gejala kanker payudara, dan mendorong wanita untuk melakukan pemeriksaan payudara sendiri.
Sejak dicetuskan Dr. Brown, No Bra Day dulunya diperingati setiap tanggal 9 Juli. Tapi, sejak 2011 peringatan ini digeser setiap tanggal 13 Oktober yang berbarengan dengan Bulan Peduli Kanker Payudara.
Nah, setelah menyimak penjelasan di atas. Jangan salah kaprah lagi. Ingat, No Bra Day adalah gerakan kewaspadaan kanker, bukan pamer payudara tanpa tujuan.
Baca juga: Tidur Tanpa Bra atau Pakai Bra, Mana yang Lebih Baik?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.