Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Cara Mengobati Penyakit Paru-paru yang Perlu Diketahui

Kompas.com - 13/12/2022, 07:30 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Sejumlah cara mengobati penyakit paru-paru yang cenderung membutuhkan jangka waktu panjang dan berkelanjutan.

Untuk diketahui, penyakit paru-paru jangka panjang sering disebut juga sebagai PPOK, akronim dari penyakit paru obstruktif kronis.

Dilansir dari Mayo Clinic, pengobatan penyakit paru-paru tersedia untuk beragam tingkat keparaham, termasuk ketika penyakit memasuki stadium lanjut.

Tujuan pengobatan penyakit paru-paru ini berfungsi untuk:

  • Mengontrol gejala
  • Memperlambat perkembangan
  • Mengurangi risiko komplikasi dan eksaserbasi
  • Meningkatkan kemampuan untuk menjalani aktivitas secara aktif.

Baca juga: Tanda-tanda Penyakit Paru-paru, Termasuk Kelelahan Ekstrem

Cara mengobati penyakit paru-paru

Berikut beberapa cara mengobati penyakit paru-paru yang perlu diketahui:

  • Terapi obat penyakit paru-paru

Mengutip American Lung Association, ada berbagai obat penyakit paru-paru dengan jenis berbeda-beda untuk setiap penderita. 

Dengan minum obat yang tepat pada waktu yang tepat, pengobatan penyakit paru-paru ini bisa membantu Anda untuk:

  • Bernapas lebih baik
  • Melakukan aktivitas harian lebih banyak dari pada orang sakit lainnya
  • Memiliki lebih sedikit gejala yang memburuk atau eksaserbasi

Mengutip Mayo Clinic, beberapa jenis obat digunakan untuk mengatasi gejala dan komplikasi meliputi:

  • Bronkodilator: obat yang biasanya tersedia dalam bentuk inhaler. Obat ini mengendurkan otot di sekitar saluran udara Anda.
  • Steroid inhalasi: mengurangi peradangan saluran napas dan membantu mencegah eksaserbasi.
  • Inhaler kombinasi: beberapa obat menggabungkan bronkodilator dan steroid inhalasi.
  • Steroid oral: dapat mencega penyakit paru-paru memburuh lebih lanjut. Namun, penggunaan obat ini dalam jangka panjang dapat menimbulkan efek samping yang serius, seperti penambahan berat badan, diabetes, osteoporosis, katarak, dan peningkatan risiko infeksi.
  • Inhibitor fosfodiesterase-4: obat ini mengurangi peradangan saluran napas dan melemaskan saluran udara.
  • Teofilin: dapat membantu meningkatkan pernapasan dan mencegah episode penyakit paru-paru yang memburuk.
  • Antibiotik: membantu mengobati episode penyakit paru-paru yang memburuk, tetapi umumnya tidak direkomendasikan untuk pencegahan.

Baca juga: Ciri-ciri Penderita Penyakit Paru-paru Kronis hingga Akhir Kehidupan

  • Rehabilitasi paru-paru

Cara mengobati penyakit paru-paru lainnya yakni dengan rehabilitasi. Terapi ini dapat membantu Anda membangun kembali kekuatan dan aktif beraktivitas.

Program rehabilitasi paru biasanya menggabungkan pendidikan, latihan olahraga, saran nutrisi, dan konseling.

Rehabilitasi paru setelah episode eksaserbasi dapat mengurangi intensitas pergi ke rumah sakit, meningkatkan kemampuan Anda untuk berpartisipasi dalam aktivitas sehari-hari, dan meningkatkan kualitas hidup Anda.

  • Terapi oksigen tambahan

Tubuh kita membutuhkan oksigen untuk melakukan segalanya mulai dari mencerna makanan hingga beraktivitas sehari-hari.

Untuk penderita penyakit paru-paru yang sudah mengalami kesulitan bernapas, Anda memerlukan oksigen ekstra yang disebut juga sebagai terapi oksigen.

  • Perawatan katup endobronkial

Perawatan katup endobronkial (Endobronchial Valve/EBV) adalah cara mengobati penyakit paru-paru dengan pendekatan non-bedah.

Pengobatan penyakit paru-paru ini membantu penderitanya yang sudah memiliki kondisi parah untuk bernafas lebih mudah.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau