Ilmuwan komunikasi memperkirakan bahwa komponen komunikasi nonverbal berkontribusi hingga 80 persen dari keseluruhan makna yang disampaikan dalam komunikasi tatap muka.
Perilaku nonverbal dipercaya lebih alami daripada perilaku verbal. Lebih mudah untuk mengendalikan perilaku verbal daripada perilaku nonverbal; jadi kita lebih bisa memanipulasi perilaku verbal daripada perilaku nonverbal.
Kemampuan mendengar yang tidak dikatakan, adalah keterampilan penting dalam pelayanan kesehatan.
Pasien cenderung lebih puas dengan dokter yang lebih terampil dalam menampilkan perilaku nonverbal yang tepat serta menafsirkan perilaku nonverbal pasien dan akibatnya menjadi lebih sensitif terhadap emosi mereka.
Dokter juga dapat belajar lebih banyak tentang penyakit dari cara pasien menyampaikan cerita daripada dari cerita itu sendiri.
Bahasa memang tidak selalu dapat dipadankan secara lugas. Komunikasi nonverbal juga seringkali tidak dapat dipisahkan dari komunikasi verbal.
Namun, prasyarat bagi tenaga medis yang akan melakukan praktik kedokteran di Indonesia untuk mampu minimal berbahasa Indonesia (keterampilan verbal) dengan baik dan dibuktikan dengan sertifikat dari Pusat Bahasa Indonesia, sebaiknya tetap diberlakukan.
Mengabaikan keterampilan bahasa, sangat mungkin akan banyak pengaduan masyarakat atau kerugian jiwa masyarakat. Pasalnya, berbagai kasus disiplin Kedokteran di Indonesia maupun di dunia, masalah terbesar adalah komunikasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.