Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/06/2023, 13:42 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Meski NPWT menawarkan banyak keuntungan, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan. Sebagian pasien mungkin merasa tidak nyaman saat pertama kali menggunakan alat NPWT karena sensasi tekanan negatifnya.

Oleh karena itu, pendekatan yang penuh perhatian dan menjelaskan prosedur dengan jelas kepada pasien sangat penting.

Kemudian, NPWT tidak cocok untuk semua jenis luka. Pada luka yang terinfeksi secara parah, luka dengan jaringan nekrotik (jaringan mati) banyak, atau luka yang berhubungan dengan organ dan struktur tubuh lainnya mungkin tidak cocok untuk perawatan NPWT.

Dalam hal ini, dokter akan menentukan apakah NPWT adalah opsi terbaik untuk kondisi spesifik pasien.

Saat ini, penelitian terus dilakukan untuk memperluas aplikasi dan efektivitas NPWT. Misalnya, menggabungkan NPWT dengan terapi lain, seperti terapi oksigen hiperbarik, untuk mempercepat proses penyembuhan.

Bahkan, ada alat NPWT yang kini dikembangkan dengan fitur kontrol tekanan yang lebih baik, baterai tahan lebih lama, dan desain lebih kompak untuk meningkatkan kenyamanan pasien.

Semua ini menunjukkan bahwa NPWT adalah teknologi yang terus berkembang dan beradaptasi untuk memenuhi kebutuhan pasien dan tenaga kesehatan.

Di dunia medis yang selalu berubah dan berkembang, NPWT adalah bukti bagaimana teknologi dapat membantu memperbaiki kualitas hidup pasien.

Dan saat kita melihat ke depan, kita bisa berharap bahwa lebih banyak inovasi seperti NPWT akan muncul dan membawa kita ke era baru dalam perawatan luka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com