KOMPAS.com - Bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) rentan mengidap penyakit bahkan kematian mendadak. Karena itu, bayi dengan BBLR perlu menjalani perawatan secara khusus.
Bayi dengan BBLR perlu menjalani perawatan medis untuk memastikan tumbuh kembang di kecil hingga mencapai bobot aman.
Simak penjelasan berikut untuk mengetahui perawatan bayi dengan berat badan lahir rendah. Namun sebelumnya, ketahui terlebih dahulu ciri-ciri BBLR pada bayi.
Baca juga: Kenali Definisi Berat Badan Lahir Rendah, Penyebab, dan Perawatannya
Dilansir dari Cleveland Clinic, bayi dikatakan lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR) jika terlahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram atau 2,5 kg.
Bayi dengan BBLR umumnya juga memiliki panjang tubuh di bawah 45 cm, lingkar kepala kurang dari 33 cm, dan lingkar dada kurang dari 30 cm.
Selain itu, bayi dengan BBLR memiliki tanda-tanda fisik, antara lain:
Bayi dengan berat badan lahir rendah rentan mengalami gangguan pernapasan, suhu tubuh yang tidak stabil, gangguan pencernaan, kekurangan nutrisi, kejang, infeksi, hingga pendarahan intraventrikuler.
Karena itu, bayi dengan BBLR memerlukan perawatan khusus sejak lahir atau berada di rumah sakit hingga ketika di rumah.
Berikut macam-macam perawatan pada bayi dengan BBLR:
Bayi BBLR biasanya menjalani rawat terpisah dari sang ibu. Si kecil akan dirawat oleh dokter spesialis anak di NICU.
Bayi dengan berat badan lahir rendah akan tidur di kasur dengan suhu yang terkendali. Hal itu agar suhu tubuhnya stabil.
Baca juga: 12 Dampak Berat Badan Lahir Rendah Terhadap Tumbuh Kembang Anak
Setelah dirawat di NICU dan dinyatakan memiliki suhu tubuh yang normal dan tidak memiliki masalah pada pernapasan, segera lakukan inisiasi menyusui dini (IMD).
Coba berikan ASI melalui direct breastfeeding. Jika si kecil kesulitan mengisap, berikan ASI melalui cup feeder atau sendok.
Perlu diketahui, ASI dapat memenuhi kebutuhan nutrisi dan membuat bayi dengan BBLR segera bertambah berat badannya.
Dikutip dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), perawatan Metode Kanguru (PMK) merupakan alternatif pengganti inkubator dalam perawatan BBLR.
Ini merupakan cara yang efektif untuk memenuhi kebutuhan bayi yang paling mendasar yaitu adanya kontak kulit bayi ke kulit ibu untuk mendapat kehangatan.
Metode kanguru juga memudahkan bayi BBLR untuk menyusu langsung dari payudara, stimulasi motorik, menurunkan risiko infeksi, hingga menunjang pertumbuhan dan perkembangan si kecil.
Anda dapat mempraktikkan metode kanguru dengan menempatkan bayi pada posisi tegak di dada ibu, di antara kedua payudara ibu, tanpa busana.
Biarkan si kecil tanpa busana sehingga terjadi kontak kulit bayi dan kulit ibu seluas mungkin.
Baca juga: 11 Penyebab Berat Badan Lahir Rendah pada Bayi, Pantang Disepelekan
Ayah dan ibu perlu memerhatikan pertumbuhan dan perkembangan bayi BBLR.
Ajak si kecil ke Posyandu untuk menimbang berat badan, mengukur tinggi, lingkar lengan, hingga lingkar kepalanya.
Usahakan juga untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis anak agar bayi dapat tumbuh dengan optimal.
Ketika bayi berusia 6 bulan ke atas, ayah dan ibu perlu menyediakan makanan pendamping ASI (MPASI) yang kaya akan protein.
Makanan tinggi protein bisa menunjang perkembangan organ si kecil dan membuat berat badan bayi bertambah.
Bayi dengan BBLR membutuhkan penanganan khusus selama berada di lingkungan rumah sakit.
Setelah dinyatakan sehat dan diperbolehkan pulang, bayi dengan berat badan lahir rendah tetap perlu dipantau. Salah satunya dengan mengajak si kecil konsultasi ke dokter anak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.