KOMPAS.com - Resistensi insulin adalah kondisi di mana sel-sel tubuh tidak dapat menggunakan hormon insulin dengan baik.
Ketika pankreas dapat memproduksi hormon insulin dengan baik, kadar gula darah di dalam tubuh akan tetap seimbang sehingga penderita resistensi insulin tidak akan mengalami gejala apapun.
Namun, resistensi insulin yang bertambah parah dapat menyebabkan kadar gula darah meningkat sehingga akan menimbulkan beberapa gejala, seperti merasa haus dan lapar, lebih sering buang air kecil, hingga sakit kepala.
Ketika tidak segera diatasi, kondisi ini dapat meningkatkan risiko prediabetes dan diabetes tipe 2. Untuk itu, ketahui gejala resistensi insulin dan cara mengatasinya berikut ini.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Resistensi Insulin, Penyebab, Gejala, Cara Mengatasi
Resistensi insulin terjadi ketika pankreas tidak dapat memproduksi hormon insulin dalam jumlah yang cukup sehingga kadar gula darah meningkat.
Dilansir dari Cleveland Clinic, gejala resistensi insulin tidak akan dirasakan ketika pankreas dapat memproduksi insulin dengan baik sehingga kadar gula darah tetap seimbang.
Namun, resistensi insulin dapat bertambah parah dan sel-sel yang bertugas untuk membuat insulin menjadi rusak.
Kondisi ini kemudian menyebabkan kenaikan kadar gula darah atau hiperglikemia sehingga Anda akan merasakan beberapa gejala resistensi insulin, seperti:
Meskipun begitu, beberapa orang juga tidak akan mengalami gejala apapun dan hanya akan tahu bahwa dirinya mengalami resistensi insulin ketika melakukan pemeriksaan gula darah secara medis.
Baca juga: Apakah Resistensi Insulin Bisa Sembuh? Berikut Penjelasannya…
Pankreas dapat bekerja lebih keras untuk memproduksi insulin agar dapat menyeimbangkan kadar gula darah.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.