KOMPAS.com - Perlengketan usus adalah kondisi di mana jaringan parut terbentuk di antara jaringan abdomen dan organ di dalam perut sehingga membuatnya lengket antara satu dengan yang lain, khususnya pada usus.
Kondisi ini umumnya muncul setelah melakukan prosedur operasi dan umumnya tidak ada tindakan khusus yang diperlukan untuk mengatasinya, kecuali terdapat penyumbatan pada usus.
Pasalnya, prosedur operasi hanya akan menyebabkan perlengketan usus di lokasi yang berbeda.
Untuk lebih jelasnya, ketahui penyebab perlengketan usus dan cara mengatasinya berikut ini.
Baca juga: Dampak Polusi Udara pada Kesehatan Pencernaan, Tak Sekadar Sakit Perut
Dilansir dari National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK), perlengketan (adhesi) terjadi ketika abdomen mengalami trauma.
Meskipun umumnya disebabkan oleh prosedur operasi, masalah kesehatan lainnya juga dapat menyebabkan adhesi. Beberapa penyebab perlengketan usus, seperti:
Selain beberapa penyebab tersebut, perlengketan usus juga bisa dialami karena kelainan sejak lahir.
Kondisi ini kemudian membuat permukaan organ di dalam perut dan dinding abdomen lengket. Padahal, organ di dalam tubuh umumnya bebas dan dapat ikut bergerak ketika Anda bergerak.
Adhesi dapat membuat usus dan organ tubuh di dalam perut terputar, tertarik, atau tertekan sehingga menyebabkan rasa tidak nyaman serta komplikasi tertentu, seperti penyumbatan usus.
Gejala perlengketan usus yang kerap muncul, seperti sakit perut, sembelit, sulit kentut, mual, dan muntah.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.