Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Penyebab Perlengketan Usus dan Cara Mengatasinya

Kompas.com - 29/08/2023, 19:01 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

KOMPAS.com - Perlengketan usus adalah kondisi di mana jaringan parut terbentuk di antara jaringan abdomen dan organ di dalam perut sehingga membuatnya lengket antara satu dengan yang lain, khususnya pada usus.

Kondisi ini umumnya muncul setelah melakukan prosedur operasi dan umumnya tidak ada tindakan khusus yang diperlukan untuk mengatasinya, kecuali terdapat penyumbatan pada usus.

Pasalnya, prosedur operasi hanya akan menyebabkan perlengketan usus di lokasi yang berbeda.

Untuk lebih jelasnya, ketahui penyebab perlengketan usus dan cara mengatasinya berikut ini.

Baca juga: Dampak Polusi Udara pada Kesehatan Pencernaan, Tak Sekadar Sakit Perut

Penyebab perlengketan usus

Dilansir dari National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK), perlengketan (adhesi) terjadi ketika abdomen mengalami trauma.

Meskipun umumnya disebabkan oleh prosedur operasi, masalah kesehatan lainnya juga dapat menyebabkan adhesi. Beberapa penyebab perlengketan usus, seperti:

  • Melakukan prosedur operasi bedah di area perut
  • Mengalami inflamasi atau infeksi pada abdomen, seperti karena penyakit Crohn, endometriosis, dan radang panggul
  • Melakukan prosedur peritoneal dialysis atau cuci darah melalui perut untuk mengatasi gagal ginjal
  • Melakukan radioterapi untuk mengatasi kanker

Selain beberapa penyebab tersebut, perlengketan usus juga bisa dialami karena kelainan sejak lahir.

Kondisi ini kemudian membuat permukaan organ di dalam perut dan dinding abdomen lengket. Padahal, organ di dalam tubuh umumnya bebas dan dapat ikut bergerak ketika Anda bergerak.

Adhesi dapat membuat usus dan organ tubuh di dalam perut terputar, tertarik, atau tertekan sehingga menyebabkan rasa tidak nyaman serta komplikasi tertentu, seperti penyumbatan usus.

Gejala perlengketan usus yang kerap muncul, seperti sakit perut, sembelit, sulit kentut, mual, dan muntah.

Gejala tersebut dapat muncul segera setelah melakukan prosedur operasi. Namun, beberapa orang hanya mengalami gejala beberapa tahun setelahnya.

Baca juga: Kenapa Hipertensi Bisa Menyebabkan Gagal Ginjal?

Cara mengatasi perlengketan usus

Perlengketan usus umumnya tidak memerlukan pengobatan dan perawatan khusus jika Anda tidak menunjukkan gejala apapun.

Melansir Cleveland Clinic, prosedur operasi yang dilakukan untuk mengatasi perlengketan usus dapat memicu terjadinya adhesi yang lebih banyak di lokasi lain sehingga sangat dihindari.

Pasalnya, prosedur operasi melibatkan sayatan dengan ukuran yang lebih besar sehingga dapat memicu lebih banyak adhesi.

Prosedur operasi untuk mengangkat jaringan parut hanya akan dilakukan ketika terjadi penyumbatan.

Meskipun begitu, Anda perlu segera mencari bantuan medis ketika mengalami gejala tertentu setelah melakukan prosedur operasi, seperti:

  • Mengalami kram atau nyeri yang parah di area abdomen
  • Mengalami pembengkakan atau kembung di perut
  • Merasa mual atau muntah

Gejala yang muncul tersebut menandakan bahwa terdapat penyumbatan yang dapat mengancam nyawa sehingga perlu segera diatasi secara medis.

Memahami penyebab perlengketan usus sangatlah penting karena kondisi ini umum dialami setelah melakukan prosedur operasi.

Meskipun begitu, banyak pasien yang tidak memiliki gejala apapun dan tidak memerlukan perawatan khusus secara medis.

Baca juga: 10 Gejala Sakit Ginjal Stadium Awal yang Perlu Diwaspadai

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau