LUKA bakar memiliki definisi suatu cedera yang menyebabkan diskontinuitas jaringan, dapat disebabkan kontak dengan panas (matahari, api, uap atau cairan panas), kimiawi (bahan-bahan korosif), elektrik (aliran listrik), gesekan (friksi), atau energi elektromagnetik.
Kulit manusia terdiri dari beberapa lapisan epidermis, dermis dan subkutan. Lapisan epidermis merupakan lapisan terluar dari kulit manusia yang berfungsi melindungi organ di bawahnya.
Lapisan kedua, yaitu lapisan dermis. Lapisan ini berisi jaringan ikat, kapiler darah, kelenjar minyak dan keringat, ujung saraf, serta folikel rambut.
Lapisan subkutan sebenarnya bukan bagian dari lapisan kulit, tetapi lapisan ini berfungsi menempelkan kulit dengan jaringan di bawahnya (otot atau tulang).
Saat akan memberikan penanganan awal pada luka bakar, kita harus mengetahui jenis luka bakarnya. Klasifikasi luka bakar yang dikenal oleh masyarakat awam dibagi menjadi tiga kategori, yaitu ringan, sedang, dan berat.
Luka bakar ringan adalah luka bakar yang mengenai kulit paling luar (epidermis), ukurannya kurang dari 8 cm, dengan bentuk luka terdapat nyeri, tampak kemerahan dan sedikit bengkak.
Luka bakar ringan ini biasa terjadi karena matahari, maupun terkena knalpot kendaraan.
Sedangkan luka bakar sedang adalah luka bakar yang lebih dalam, mengenai bagian dermis, sering disertai dengan mlenting/kantong air (bullae), bengkak besar, nyeri hebat dan berwarna kemerahan, terkadang hingga pucat.
Terakhir, luka bakar berat adalah luka bakar parah yang mengenai seluruh bagian kulit, biasanya ditemukan warna kulit yang putih maupun kehitaman, sensasi nyeri sudah berkurang.
Prinsip pertolongan pertama dari luka bakar adalah menghentikan proses luka bakar, mendinginkan kulit yang terbakar, elevasi, penanganan area luka bakar khusus, penanganan nyeri.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.