Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/10/2023, 20:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Shintaloka Pradita Sicca

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bagaimanakah cara meredakan sesak napas? Sesak napas bukan sekadar membuat kita merasa tak nyaman.

Kondisi ini juga bisa membuat kita sulit beraktivitas, bahkan melakukan hal ringan sekalipun.

Kabar baiknya, ada berbagai teknik yang bisa kita lakukan untuk meredakan sesak napas.

Apa saja cara meredakan sesak napas? Dalam artikel ini akan mengulasnya secara ringkas.

 Baca juga: 8 Penyebab Sesak Napas, Termasuk Serangan Jantung

Bagaimana cara meredakan sesak napas

Untuk meredakan sesak napas, Anda bisa melakukan berbagai teknik.

Anda bisa bernapas menggunakan hidung, lalu mengeluarkannya dari mulut secara perlahan, atau mencoba beberapa posisi tertentu.

Melansir laman Healthline, berikut beberapa cara untuk meredakan sesak napas:

  • Istirahat sembari duduk

Beristirahat sambil duduk dapat membantu merilekskan tubuh dan memudahkan pernapasan. Anda bisa mencoba duduk dengan posisi berikut:

  • Duduklah di kursi dengan kaki rata di lantai, condongkan dada sedikit ke depan.
  • Letakkan siku di atas lutut dengan lembut atau pegang dagu dengan tangan. Ingatlah untuk menjaga otot leher dan bahu Anda tetap rileks.

Posisi ini merupakan salah satu bentuk “posisi tripod” yang bertujuan untuk menciptakan lebih banyak ruang di rongga dada untuk paru-paru.

Sayangnya, cara ini tidak cocok untuk orang dengan tingkat obesitas tinggi.

Baca juga: Mengapa Kecemasan Memicu Sesak Napas?

  • Duduk ke depan ditopang meja

Cara kedua adalah dengan memanfaatkan meja dan kursi. Anda bisa mencoba duduk dengan posisi berikut:

  • Duduklah di kursi dengan kaki rata di lantai, menghadap meja
  • Condongkan dada Anda sedikit ke depan dan sandarkan tangan Anda di atas meja
  • Sandarkan kepala Anda di lengan bawah atau di atas bantal

Posisi ini merupakan bentuk lain dari pernapasan tripod, yang menciptakan lebih banyak ruang bagi paru-paru di dada.

  • Berdiri dengan punggung ditopang

Berdiri juga dapat membantu merilekskan tubuh dan saluran pernapasan. Anda bisa mencoba berdiri dengan posisi berikut:

  • Berdirilah di dekat dinding, menghadap ke belakang, dan sandarkan pinggul Anda di dinding
  • Buka kaki selebar bahu dan letakkan tangan di paha
  • Dengan bahu rileks, condongkan tubuh sedikit ke depan, dan gantungkan lengan di depan Anda.

Posisi ini memberikan lebih banyak ruang di dada untuk paru-paru Anda.

Baca juga: Pertolongan Pertama untuk Sesak Napas yang Bisa Anda Lakukan

  • Bernapas dengan bibir mengerucut

Ini adalah cara sederhana untuk meredakan sesak napas akibat panik, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), atau hiperventilasi.

Cara ini membantu memperlambat laju pernapasan Anda dengan cepat, yang membuat setiap napas lebih dalam dan efektif.

Teknik pernapasan ini membantu melepaskan udara yang terperangkap dari paru-paru Anda.

Anda dapat menggunakannya kapan saja Anda saat sesak napas, terutama saat melakukan aktivitas yang sulit, seperti membungkuk, mengangkat benda, atau menaiki tangga.

Untuk melakukan pernapasan bibir mengerucut, ikuti cara ini:

  • Rilekskan otot leher dan bahu Anda
  • Tarik napas perlahan melalui hidung selama dua hitungan, tutup mulut
  • Kerutkan bibir Anda seolah-olah Anda hendak bersiul
  • Buang napas perlahan dan lembut melalui bibir yang mengerucut hingga hitungan keempat.

 Baca juga: 5 Gejala Infark Paru, Batuk Darah hingga Sesak Napas

Kapan harus ke dokter?

Terkadang, sesak napas bisa jadi tanda gawat darurat. Jika ini terjadi, tentu saja Anda harus segera mendapatkan pertolongan medis.

Melansir laman Medical News, Anda harus segera ke dokter, jika sesak napas timbul dengan rasa nyeri atau sesak di dada.

Jika Anda mengalami sesak napas untuk pertama kalinya tanpa mengetahui penyebabnya, sebaiknya konsultasikan ke dokter.

Hanya dokter yang dapat memberikan diagnosis yang tepat untuk kondisi Anda.

Baca juga: 10 Gejala Infeksi Paru, Tak Hanya Batuk dan Sesak Napas 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau