KOMPAS.com – Sesak napas atau dyspnea adalah kondisi tidak nyaman yang membuat paru-paru sulit untuk sepenuhnya menghirup udara.
Kondisi ini dapat terjadi akibat adanya masalah dengan paru-paru maupun jantung.
Beberapa orang mungkin mengalami sesak napas secara tiba-tiba dalam waktu yang singkat.
Baca juga: 5 Penyebab Sesak Napas Setelah Makan yang Perlu Diwaspadai
Sementara, orang lain mungkin mengalaminya dalam jangka panjang, beberapa minggu atau lebih.
Gejala serangan jantung saat tidur, seperti nyeri dada dan muncul keringat dingin penting dikenali untuk dapat dikonsultasikan segera dengan dokter.
Dalam kondisi pandemi Covid-19 kini, sesak napas telah banyak dikaitkan dengan penyakit akibat infeksi virus corona tersebut.
Gejala Covid-19 umum lainnya termasuk batuk kering dan demam.
Kebanyakan orang yang mengembangkan Covid-19 hanya akan mengalami gejala ringan. Namun, carilah pertolongan medis darurat jika Anda mengalami:
Jika sesak napas Anda bukan disebabkan oleh keadaan darurat medis, Anda dapat mencoba beberapa jenis perawatan rumahan yang efektif membantu meringankan kondisi ini.
Banyak yang hanya melibatkan perubahan posisi, yang dapat membantu mengendurkan tubuh dan saluran udara Anda.
Berikut ini adalah beragam cara mengatasi sesak napas yang dapat dilakukan:
1. Bernapas dalam-dalam
Menarik napas dalam-dalam melalui perut dapat membantu seseorang mengatasi sesak napas.
Baca juga: 9 Gejala Awal Kanker Paru-paru yang Harus Diwaspadai
Melansir Medical News Today, utuk mencoba pernapasan dalam di rumah, Anda bisa mengikuti langkah berikut:
Anda bisa melakukan aktivitas ini beberapa kali dalam sehari atau setiap kali merasakan sesak napas.
Yang terbaik adalah tetap bernapas perlahan, mudah, dan dalam daripada cepat.
Anda juga dapat mencoba jenis latihan pernapasan dalam, seperti pernapasan diafragma.
Tapi perlu dipahami bersama, kualitas bukti di balik latihan pernapasan dalam untuk mengatasi sesak napas masih terbatas, dan penelitian sedang berlangsung.
Baca juga: Kapan Harus ke Dokter Ketika Batuk?
Ada juga beberapa risiko yang terkait dengan melakukan latihan pernapasan dalam secara tidak benar.
Di mana, penelitian menunjukkan bahwa ketika seseorang melakukannya dengan tidak benar, latihan pernapasan dalam bisa lebih berbahaya daripada membantu dalam mengatasi sesak napas.
Misalnya, pada beberapa orang dengan kondisi pernapasan kronis yang parah, latihan pernapasan dalam dapat menyebabkan hiperinflasi, yang terjadi ketika peningkatan volume paru-paru menghalangi aliran udara yang efisien dalam tubuh.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.