KOMPAS.com - Sesak napas seringkali dikaitkan dengan gejala asma. Namun, tahukah Anda bahwa kecemasan juga bisa memicu sesak napas.
Melansir laman Healthline, sesak napas merupakan salah satu gejala umum dari kecemasan.
Meski sesak napas akibat kecemasan bisa hilang saat rasa cemas tersebut mereda, namun sesak napas juga bisa membuat seseorang merasa lebih cemas.
Sesak napas merupakan salah satu gejala yang mungkin dialami oleh penderita kecemasan, namun tidak semua penderita kecemasan mengalami kesulitan bernapas.
Sesak napas dan gejala fisik lainnya yang menyertai kecemasan merupakan respon "fight or flight" untuk melindungi Anda.
Respon tersebut bisa membuat dada menjadi kencang, penapasan lebih cepat, dan sesak napas karena tubuh berusaha mengalirkan oksigen lebih banyak ke otot.
Hal ini berfungsi agar tubuh siap untuk berlari atau menghadapi ancaman yang ada.
Semua gejala ini adalah respons tubuh normal yang dirancang untuk menyelamatkan hidup Anda.
Baca juga: 4 Manfaat Mengejutkan Mendengarkan Musik Metal untuk Kesehatan Mental
Jika Anda mengalami sesak napas akibat cemas, Anda bisa mencoba mengatur pernapasan.
Anda harus berfokus pada pernapasan untuk mengendalikan jumlah oksigen yang masuk ke paru-paru.
Anda bisa melakukan pernapasan diafragma dengan cara berkut:
Cara ini akan membantu memperlambat laju pernapasan, menurunkan kebutuhan oksigen, dan menurunkan tingkat energi yang dibutuhkan untuk bernapas.
Baca juga: 4 Manfaat Mengejutkan Mendengarkan Musik Metal untuk Kesehatan Mental
Cara utama untuk mencegah sesak napas dan gejala fisik kecemasan lainnya adalah dengan mempraktikkan relaksasi dan memahami apa yang memicu cemas tersebut.
Relaksasi bisa Anda lakukan dengan berlatih meditasi secara teratur. Sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa meditasi dapat mengurangi gejala kecemasan dan membantu mengatasi kecemasan.
Anda juga dapat melatih mindfulness dalam aktivitas sehari-hari untuk membantu Anda menjadi lebih sadar akan tubuh Anda dan apa yang membuat Anda cemas.
Mindfullness bisa dilakukan hanya dengan berfokus pada apa yang sedang Anda lakukan. Misalnya saat Anda makan, Anda bisa mencoba untuk merasakan tekstur makanan tersebut, merasakan aromanya, dan mengunyahnya secara perlahan.
Anda juga perlu berkonsultasi dengan profesipnal untuk membantu Anda mengatasi proses berpikir negatif yang terjadi saat Anda mengalami kecemasan, terutama jika kecemasan ini parah atau menyebabkan Anda sangat tertekan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.