KOMPAS.com - Aktivitas sehari-hari seperti duduk di kursi kerja, mengemudi, berolahraga, dan berhubungan seks bisa menjadi tak nyaman jika Anda mengalami nyeri atau sakit pada klitoris.
Klitoris sakit bisa dipicu oleh infeksi, cedera, dan kondisi medis tertentu. Simak penjelasan berikut untuk mengetahui penyebab klitoris sakit dan cara mengatasinya.
Baca juga: Termasuk Rangsangan Seksual, Ini 4 Penyebab Klitoris Membesar
Ada beberapa penyebab klitoris sakit, sebagian dapat diatasi dengan perawatan alami dan ada pula yang memerlukan penanganan medis.
Dilansir dari Healthline berikut beberapa penyebab klitoris sakit yang perlu Anda ketahui:
Pewarna, pengharum, atau bahan kimia yang terkandung pada sabun atau deterjen bisa mengiritasi klitoris dan area vagina lainnya.
Hal ini bisa memicu ruam, peradangan, dan nyeri. Karena itu, Anda sebaiknya menghindari produk perawatan atau kebersihan kulit jika merasakan sakit di klitoris.
Infeksi dapat menyebabkan klitoris terasa nyeri dan gatal. Infeksi paling umum yang bisa memicu masalah pada klitoris yaitu:
Baca juga: Mengenal Apa itu Klitoris pada Wanita, Fungsi, Bentuk, dan Letaknya
Adhesi klitoris adalah masalah yang bisa membuat klitoris terasa nyeri atau sakit.
Adhesi klitoris bisa terjadi karena adanya smegma atau penumpukan sel kulit mati, minyak, keringatm dan cairan di lipatan vagina.
Hubungan seksual dengan durasi yang cukup lama, dilakukan dengan gaya bercinta ekstrem, dan dalam kondisi vagina kering juga bisa memicu nyeri klitoris.
Tindakan bedah yang pernah dilakukan wanita seperti operasi vulva atau panggul dapat menjadi penyebab klitoris sakit.
Robekan saat melahirkan melalui vagina bisa menyebabkan nyeri pada klitoris.
Meski tergolong langka, kanker vagina bisa ditandai dengan nyeri klitoris yang menyakitkan.
Baca juga: 12 Cara Mengatasi Klitoris Gatal secara Alami dan Pakai Obat
Pengobatan klitoris sakit dilakukan berdasarkan penyebab yang mendasarinya. Berikut beberapa cara mengatasi klitoris sakit:
Sebelum menjajal obat-obatan untuk mengatasi klitoris sakit, Anda sebaiknya berkonsultasi dahulu dengan dokter.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.