KOMPAS.com - Klitoris membesar umumnya bukan masalah yang perlu dikhawatirkan. Hal ini bisa dipicu oleh gairah atau rangsangan seksual.
Akan tetapi, Anda perlu waspada jika pembesaran klitoris disertai dengan rasa nyeri. Kemungkinan penyebabnya adalah infeksi atau masalah medis lainnya.
Simak penjelasan berikut untuk mengetahui penyebab tonjolan yang terletak di antara bibir vagina itu membesar dan kapan perlu ke dokter.
Baca juga: Mengenal Apa itu Klitoris pada Wanita, Fungsi, Bentuk, dan Letaknya
Disarikan dari Healthline, berikut penyebab klitoris membesar:
Pembesaran sementara biasanya disebabkan oleh gairah seksual. Saat seorang wanita menerima rangsangan seksual, akan terjadi peningkatan aliran darah ke alat kelamin.
Klitoris dan bibir vagina (labia) akan membengkak sebagai respons rangsangan seksual yang diterima.
Setelah orgasme, klitoris akan mengecil dan ukuran alat kelamin wanita akan kembali normal.
Sebagian wanita mungkin tetap merasa klitorisnya bengkak dan berdenyut setelah berhubungan seksual. Namun, dapat segera kembali ke bentuk normal.
Peradangan pada vagina atau vaginitis bisa menyebabkan klitoris membengkak, serta gejala lain, seperti keputihan, gatal, dan nyeri.
Radang vagina bisa disebabkan karena reaksi alergi terhadap bahan kimia pada deterjen untuk mencuci pakaian dalam, sabun, kondom, atau produk lainnya.
Keseimbangan normal bakteri vagina, infeksi jamur, eksim, hingga penurunan kadar estrogen setelah menopause juga bisa memicu radang vagina.
Baca juga: Memahami Keberadaan G-Spot pada Wanita, Beda dengan Klitoris
Kelebihan hormon androgen, seperti testosteron, dapat menyebabkan ukuran klitoris wanita lebih besar dari biasanya.
Kelebihan hormon androgen bisa terjadi pada pengidap sindrom polikistik ovarium (PCOS).
Tumor ovarium tertent seperti tumor sel steroid dapat menaikkan kadar androgen pada wanita.
Peningkatan androgan menyebabkan tonjolan kecil di tengah bibir vagina atau klitoris menjadi bengkak.
Apabila klitoris tidak kembali ke ukuran semula dalam satu hari, Anda dianjurkan segera periksa ke dokter.
Selain itu, jika Anda mengalami nyeri hingga pendarahan, jangan ragu untuk ke rumah sakit agar segera mendapat penanganan yang tepat.
Klitoris membesar atau bengkak umumnya bukan masalah yang perlu Anda khawatirkan, namun kondisi tersebut bisa menjadi ciri-ciri kondisi medis seperti infeksi vagina atau gangguan hormon.
Baca juga: 3 Pemicu Vagina Longgar dan Cara Mengatasinya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.