Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/08/2023, 22:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

 

KOMPAS.com - Klitoris membesar umumnya bukan masalah yang perlu dikhawatirkan. Hal ini bisa dipicu oleh gairah atau rangsangan seksual.

Akan tetapi, Anda perlu waspada jika pembesaran klitoris disertai dengan rasa nyeri. Kemungkinan penyebabnya adalah infeksi atau masalah medis lainnya.

Simak penjelasan berikut untuk mengetahui penyebab tonjolan yang terletak di antara bibir vagina itu membesar dan kapan perlu ke dokter.

Baca juga: Mengenal Apa itu Klitoris pada Wanita, Fungsi, Bentuk, dan Letaknya

Apa penyebab klitoris membesar?

Disarikan dari Healthline, berikut penyebab klitoris membesar:

  • Gairah seksual

Pembesaran sementara biasanya disebabkan oleh gairah seksual. Saat seorang wanita menerima rangsangan seksual, akan terjadi peningkatan aliran darah ke alat kelamin.

Klitoris dan bibir vagina (labia) akan membengkak sebagai respons rangsangan seksual yang diterima.

Setelah orgasme, klitoris akan mengecil dan ukuran alat kelamin wanita akan kembali normal.

Sebagian wanita mungkin tetap merasa klitorisnya bengkak dan berdenyut setelah berhubungan seksual. Namun, dapat segera kembali ke bentuk normal.

  • Radang vagina

Peradangan pada vagina atau vaginitis bisa menyebabkan klitoris membengkak, serta gejala lain, seperti keputihan, gatal, dan nyeri.

Radang vagina bisa disebabkan karena reaksi alergi terhadap bahan kimia pada deterjen untuk mencuci pakaian dalam, sabun, kondom, atau produk lainnya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com