Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Cara Mengatasi Hipertiroid, Tak Selalu Perlu Operasi

Kompas.com - 26/11/2023, 16:01 WIB
Agustin Tri Wardani,
Mahardini Nur Afifah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hipertorid adalah salah satu jenis gangguan tiroid yang membuat kelenjar tiroid lebih aktif ketimbang biasanya.

Dikutip dari Cleveland Clinic, hipertiroid membuat tubuh memproduksi dan melepaskan lebih banyak hormon tiroid ketimbang yang dibutuhkan.

Penyebab hipertiroid bisa karena penyakit graves, peradangan kelenjar tiroid, konsumsi yodium berlebihan, atau karena tumbuhnya benjolan di kelenjar tiroid.

Hipertiroid dapat memengaruhi seluruh tubuh. Untuk itu, ada baiknya Anda mengetahui beberapa cara mengatasi hipertiroid yang tepat.

Baca juga: 8 Cara Mencegah Penyakit Tiroid yang Perlu Diketahui

Apakah hipertiroid bisa sembuh?

Menurut American Thyroid Association, kebanyakan hipertiroid bisa sembuh dan fungsi kelenjar tiroid bisa tetap normal, asal penderita disiplin menjalani pengobatan.

Perlu diketahui, hipertiroid perlu diberikan penanganan medis yang tepat. Jika tidak diobati atau diatasi, komplikasi hipertiroid bisa menyebabkan gangguan jantung, tulang, otot, siklus haid, atau kesuburan.

Sebelum mengobati penderita, dokter biasanya akan membuat diagnosis hipertiroid berdasarkan gejala, pemeriksaan fisik, dan tes darah untuk menakar kadar hormon tiroid.

Baca juga: 7 Komplikasi Hipertiroid yang Perlu Diwaspadai

Cara mengatasi hipertiroid

Cara mengatasi hipertiroid bisa dilakukan dengan beberapa langkah sesuai dengan penyebab mendasar, tingkat keparahan, kondisi kesehatan, dan usia pasien.

Umumnya, dokter akan menentukan penanganan yang sesuai setelah melakukan pemeriksaan terhadap pasien mulai dari konsumsi obat hingga pembedahan. Dikutip dari Mayo Clinic, berikut beberapa di antaranya:

  • Terapi obat antitiroid

Terapi dengan konsumsi obat antitiroid, seperti methimazole dan propylthiouracil, secara bertahap ke pasien dapat meringankan gejala penyakit. Obat ini dapat mencegah kelenjar tiroid membuat terlalu banyak hormon tiroid.

Pengobatan dengan obat antitiroid biasanya berlangsung selama 12 hingga 18 bulan. Setelah itu, dosis obat perlahan-lahan dikurangi atau dihentikan jika gejala hilang dan jika hasil tes darah menunjukkan bahwa kadar hormon tiroid telah kembali ke kisaran normal.

  • Konsumsi obat beta blocker

Dokter terkadang juga meresepkan obat beta blocker untuk membantu mengurangi gejala hipertiroid, seperti tremor, detak jantung cepat, dan jantung berdebar-debar.

Kendati obat ini tidak memengaruhi kadar hormon tiroid, tapi beta blocker dapar membantu meringankan gejala penyakit atau rasa tidak nyaman akibat hipertiroid. 

  • Perawatan yodium radioaktif

Melansir National Health Service, perawatan yodium radioaktif adalah jenis radioterapi yang digunakan untuk menghancurkan sel-sel di kelenjar tiroid dan mengurangi jumlah hormon yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid.

Terapi yodium radioaktif dilakukan dengan memberikan minuman atau kapsul yang mengandung yodium dan radiasi dosis rendah. Bahan aktifnya bakal diserap oleh tiroid.

Kebanyakan penderita hanya membutuhkan satu kali perawatan yodium radioaktif. Terkadang, terapi ini juga perlu dilakukan bersama dengan terapi obat, seperti carbimazole atau propylthiouracil.

Dosis radiasi yang digunakan selama perawatan yodium radioaktif sangat rendah, tetapi ada beberapa tindakan pencegahan yang perlu dilakukan pasien setelah perawatan.

Pencegahan tersebut seperti menghindari kontak dekat yang berkepanjangan dengan anak-anak dan ibu hamil selama sekitar 3 minggu, serta tidak boleh hamil setidaknya selama 6 bulan.

Baca juga: 6 Penyebab Hipertiroid, Bisa Penyakit Autoimun sampai Infeksi Virus

  • Tiroidektomi

Pengobatan hiperteroid berikutnya adalah tiroidektomi atau operasi pengangkatan sebagian atau seluruh kelenjar tiroid.

Namun, penanganan ini biasanya direkomendasikan apabila pasien tidak merespons atau tidak dapat menjalani terapi obat atau perawatan medis lainnya. 

Operasi kelenjar tiroid ini memiliki sejumlah risiko, termasuk kerusakan pita suara dan kelenjar paratiroid.

Kelenjar paratiroid adalah empat kelenjar kecil di bagian belakang tiroid yang membantu mengontrol tingkat kalsium dalam darah.

Sehingga, pasien yang menjalan operasi pengangkatan tiroid membutuhkan pengobatan seumur hidup dengan minum sejumlah obat, seperti levothyroxine untuk memasok tubuh dengan hormon tiroid dan obat untuk menjaga kadar normal kalsium dalam darah.

Perlu diketahui juga, pasien hipertiroid yang tidak mendapatkan perawatan dan penanganan secara tepat dan cepat bisa berisiko mengalami komplikasi hipertiroid.

Komplikasi tersebut dapat menyebar hingga ke area dan organ lain, seperti pengeroposan tulang atau osteoporosis, aritmia atau gangguan irama jantung, hingga gagal jantung.

Demikian penjelasan mengenai cara mengatasi hipertiroid di atas yang dapat Anda ketahui. Jika Anda mengalami masalah kesehatan ini, baiknya segera diskusikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. 

Baca juga: Apa Perbedaan Hipertiroid dan Hipotiroid?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com