KOMPAS.com - ADHD pada anak sering kali berlanjut sampaai dewasa, sehingga orangtua perlu memperhatikannya.
ADHD akronim dari attention-deficit/hyperactivity disorder atau gangguan defisit perhatian.
Mengutip Hopkins Medicine, ADHD adalah gangguan perilaku yang biasanya pertama kali didiagnosis pada masa kanak-kanak, yang ditandai dengan kurangnya perhatian, impulsif, dan dalam beberapa kasus hiperaktif.
Baca juga: Apa Itu ADHD pada Anak yang Orangtua Perlu Tahu?
Gajala-gejala tersebut biasanya muncul bersamaan, tetapi satu aspek bisa muncul tanpa yang lain.
Gejala hiperaktif hampir selalu terlihat pada anak usia 7 tahun dan mungkin mulai muncul pada masa prasekolah (sekitar usia 3 tahun).
Kurangnya perhatian atau defisit perhatian mungkin tidak akan terlihat sampai seorang anak masuk usia sekolah dasar.
Artikel ini akan mengulas lebih lanjut tentang ciri-ciri ADHD pada anak yang penting menjadi perhatian para orangtua.
Baca juga: 5 Perbedaan ADHD dan Autis, Orangtua Perlu Tahu
Sebalum mengenal ciri-ciri ADHD pada anak, penting kita tahu dahulu macam jenisnya.
Disari dari Hopkins Medecine dan Mayo Clinic, jenis ADHD yang utama ada tiga, yaitu:
Ini jenis ADHD yang paling jarang terjadi, ditandai dengan perilaku impulsif dan hiperaktif tanpa kurangnya perhatian dan gangguan.
Jenis ADHD ini ditandai terutama oleh kurangnya perhatian.
Ini adalah jenis ADHD yang paling umum, gejalanya gabungan antara perilaku impulsif dan hiperaktif serta kurangnya perhatian dan gangguan.
Baca juga: Penyebab Anak ADHD Sulit Konsentrasi yang Perlu Diketahui
Mengutip Mayo Clinic, ciri-ciri utama ADHD meliputi kurangnya perhatian dan perilaku hiperaktif-impulsif.
Gejalanya bisa ringan, sedang, atau berat dan berlanjut hingga dewasa.
ADHD lebih sering terjadi pada laki-laki daripada perempuan, dan perilakunya dapat berbeda pada anak-anak laki-laki dan perempuan.