Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Tahap Perkembangan Pneumonia Beserta Gejalanya

Kompas.com - 30/11/2023, 18:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Serangan pneumonia terjadi dalam empat tahap yang perlu Anda ketahui untuk meningkatkan kewaspadaan.

Mengutip Health Match, pneumonia adalah jenis infeksi dada di mana kantung udara (alveoli) di paru-paru terisi cairan dan nanah, sehingga membuat penderitanya sulit bernapas.

Penyebab pneumonia menyerang seseorang adalah infeksi virus, bakteri, atau jamur.

Baca juga: 4 Cara Mencegah Penularan Pneumonia yang Perlu Diketahui

Gejala dapat muncul dalam waktu dekat dalam kasus pneumonia bakteri atau beberapa hari pada pneumonia virus.

Selama beberapa minggu berikutnya, pneumonia dapat berkembang melalui empat tahap, yaitu kongesti, hepatisasi merah, hepatisasi abu-abu, dan resolusi.

Selanjutnya, artikel ini akan mengulas lebih lanjut tentang keempat tahap tersebut beserta gejalanya.

Baca juga: Mengenal Mycoplasma pneumoniae, Bakteri Penyebab Pneumonia

Apa saja tahap perkembangan pneumonia?

Disari dari Health Match dan Very Well Health, berikut tahap-tahap perkembangan pneumonia dalam tubuh:

  • Kongesti

Tahap pertama pneumonia disebut "kongesti", karena ditandai dengan penyumbatan di paru-paru.

Pneumonia menyebabkan kantung udara kecil di paru-paru (alveoli) serta pembuluh darah kecil di dekatnya (kapiler), menjadi meradang dan tersumbat oleh cairan.

Sebagian besar penyumbatan ini terjadi dalam 24 jam pertama setelah infeksi berkembang.

Saat Anda bernapas, pertukaran oksigen dan karbon dioksida terjadi antara kapiler dan alveoli.

Jika Anda terkena pneumonia, pernapasan Anda pasti akan terganggu. Berikut rincian gejala pneumonia yang mungkin terjadi pada tahap ini:

    • Batuk, yang dapat menghasilkan dahak bening, kuning, atau hijau
    • Demam tinggi dan menggigil
    • Tekanan atau rasa berat di dada
    • Nyeri dada yang tajam dan memburuk saat menarik napas dalam (nyeri dada pleuritik)
    • Sesak napas
    • Sakit kepala
    • Kehilangan selera makan
    • Nyeri otot (mialgia)
    • Nyeri sendi (artralgia)
    • Kelelahan
    • Mual
    • Muntah
    • Diare

Pada tahap awal infeksi, beberapa orang mungkin mengalami hipoksia, yaitu kondisi berkurangnya kadar oksigen dalam tubuh.

Gejala hipoksia meliputi:

    • Semburat kebiruan pada bibir dan jari (sianosis)
    • Laju pernapasan cepat (takipnea)
    • Denyut jantung cepat (takikardia)
    • Kebingungan
    • Disorientasi
    • Sesak napas (dispnea)

Dalam beberapa kasus, gejala hemoptisis (batuk darah) bisa terjadi, bahkan pada awal infeksi. Hal ini bisa sangat mengkhawatirkan dan memerlukan perhatian medis segera.

Baca juga: Apakah Pneumonia Menular dan Perlu Diwaspadai? Ini Penjelasannya...

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau