Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ana Indrayati
Dosen

Penulis memiliki ketertarikan menulis artikel ilmiah populer, beberapa artikel telah dimuat di Pikiran Rakyat Bandung dan Suara Merdeka (2023)

Mycoplasma, Bakteri Terkecil Penyebab Pneumonia

Kompas.com - 21/12/2023, 16:11 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

KATA pneumonia berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu ‘pneumon’ (paru-paru) dan ‘ia’ (penyakit), sehingga pneumonia diartikan sebagai penyakit pada paru-paru.

Pneumonia adalah infeksi yang menyebabkan peradangan pada kantung udara (alveolus) di salah satu atau kedua paru-paru.

Alveolus dapat terisi cairan atau nanah menyebabkan batuk berdahak atau nanah, demam, menggigil, dan kesulitan bernapas.

Pneumonia diklasifikasikan berdasarkan di mana dan bagaimana penyakit didapat, yang terdiri atas:

  1. Hospital-acquired pneumonia (HAP), pneumonia yang didapatkan di rumah sakit
  2. Community-acquired pneumonia (CAP), pneumonia komunitas yaitu pneumonia yang diperoleh dari lingkungan di masyarakat bukan dari rumah sakit
  3. Ventilator-associated pneumonia (VAP), pneumonia yang disebabkan oleh penggunaan ventilator
  4. Aspiration pneumonia, pneumonia yang terjadi karena masuknya benda asing ke dalam paru-paru seperti makanan, minuman serta benda asing lainnya.

Pneumonia disebabkan oleh berbagai organisme seperti bakteri, virus, dan jamur. Beberapa bakteri penyebab pneumonia adalah Streptococcus pneumoniae, Mycoplasma pneumoniae, Haemophilus influenzae dan Legionella pneumophila.

Virus penyebab pneumonia di antaranya adalah Respiratory syncytial virus (RSV), Rhinovirus, Influenza virus (A, B C), Human metapneumovirus, Parainfluenza virus (tipe 1, 2, 3, dan 4), Human bocavirus, Adenovirus, Enteroviruses, Varicella-zoster virus, Hantavirus, Parechoviruses, Epstein-Barr virus (EBV), Human herpesvirus (6 dan 7), Herpes simplex virus, Minimi virus, Cytomegalovirus (CMV), Measles, Middle East Respiratory Syndrome (Coronavirus), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Sedangkan jamur penyebab pneumonia adalah Pneumocystis jirovecii, Cryptococcus dan Histoplasma.

Mycoplasma pnuemoniae

Salah satu bakteri penyebab pneumonia adalah Mycoplasma pneumoniae (MPP atau MP).
Mycoplasma merupakan bakteri terkecil di dunia dengan ukuran 0,58-2,20 mega basa (Mb).

Ukurannya jauh lebih kecil dibandingkan bakteri Escherichia coli, yaitu 4,64 Mb.

Bakteri tidak memiliki dinding sel sehingga kebal terhadap antibiotik beta laktam, yaitu antibiotik yang target kerjanya adalah merusak dinding sel bakteri.

Dinding sel merupakan struktur pelindung sel bakteri yang tersusun atas peptidoglikan.

Mycoplasma bergerak dengan cara unik, yaitu gliding (bergerak dengan cara meluncur pada permukaan), umumnya bakteri bergerak menggunakan flagella, pili atau silia.

Mycoplasma dapat diinaktivasi oleh sinar UV, gelombang mikro, radiasi gamma, panas lembab (121°C selama minimal 20 menit) dan panas kering (165-170°C selama 2 jam). Bakteri dapat bertahan hidup sekitar 4 jam di udara.

Infeksi MP menyebabkan infeksi saluran pernafasan atas dan bawah. Gejala dari infeksi saluran pernafasan atas meliputi sakit tenggorokan, suara serak, demam, batuk, sakit kepala, kedinginan, nyeri otot, sakit telinga, letih.

Sedangkan gejala dari infeksi saluran pernafasan bawah meliputi batuk, sesak nafas, pembengkakan kelenjar, dan mengi (nafas berbunyi).

Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Terkini Lainnya

Olahraga Lari Aman untuk Pemula, Dimulai dari Jantung yang Sehat

Olahraga Lari Aman untuk Pemula, Dimulai dari Jantung yang Sehat

Health
Peredaran Kosmetik Ilegal Tembus Rp 31,7 Miliar, BPOM Temukan Banyak Pelanggaran

Peredaran Kosmetik Ilegal Tembus Rp 31,7 Miliar, BPOM Temukan Banyak Pelanggaran

Health
Menkes: Kolaborasi Kemenkes dan Kemenag Tekan Angka Kematian Jemaah Haji

Menkes: Kolaborasi Kemenkes dan Kemenag Tekan Angka Kematian Jemaah Haji

Health
Minat Vasektomi di Indonesia Rendah, Kenapa? Ini Kata Dokter…

Minat Vasektomi di Indonesia Rendah, Kenapa? Ini Kata Dokter…

Health
Minuman Manis Picu Diabetes Tipe 2, Dokter Ingatkan Bahayanya

Minuman Manis Picu Diabetes Tipe 2, Dokter Ingatkan Bahayanya

Health
Remaja Sehat Diam-diam Berisiko Alami Kerusakan Jantung, Ini Penyebabnya…

Remaja Sehat Diam-diam Berisiko Alami Kerusakan Jantung, Ini Penyebabnya…

Health
Gigi Berlubang Parah? Ini Tanda Butuh Perawatan Saluran Akar Gigi

Gigi Berlubang Parah? Ini Tanda Butuh Perawatan Saluran Akar Gigi

Health
Tips Cegah Heat Stroke hingga MERS bagi Calon Haji, Ini Kata Pakar

Tips Cegah Heat Stroke hingga MERS bagi Calon Haji, Ini Kata Pakar

Health
Apa Beda Gejala Serangan Jantung Biasa dan Mematikan? Ini Kata Dokter

Apa Beda Gejala Serangan Jantung Biasa dan Mematikan? Ini Kata Dokter

Health
Kenali Akar Kenakalan Remaja, Bukan Langsung Mengirim ke Barak

Kenali Akar Kenakalan Remaja, Bukan Langsung Mengirim ke Barak

Health
Apa Saja Faktor Risiko Kematian Mendadak? Ini Penjelasan Dokter

Apa Saja Faktor Risiko Kematian Mendadak? Ini Penjelasan Dokter

Health
Wajah Bengkak hingga Nyeri Bahu Bisa Jadi Tanda Tersembunyi Kanker Paru-paru

Wajah Bengkak hingga Nyeri Bahu Bisa Jadi Tanda Tersembunyi Kanker Paru-paru

Health
Kemenkes Imbau Jemaah Haji Jaga Cairan Tubuh, Suhu Madinah Tembus 41 Derajat Celcius

Kemenkes Imbau Jemaah Haji Jaga Cairan Tubuh, Suhu Madinah Tembus 41 Derajat Celcius

Health
RS Siloam Gelar Skrining Kanker Payudara Gratis di Yogyakarta, Diikuti 1.000 Lebih Perempuan

RS Siloam Gelar Skrining Kanker Payudara Gratis di Yogyakarta, Diikuti 1.000 Lebih Perempuan

Health
Pengendalian Penyakit di Indonesia Andalkan Petugas Kesehatan Daerah

Pengendalian Penyakit di Indonesia Andalkan Petugas Kesehatan Daerah

Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau