Infeksi MP menginduksi penyakit imun bawaan dan adaptif. Pasien yang terinfeksi MP tidak menunjukkan peningkatan jumlah immunoglobulin (Ig) G, M, dan A yang mengindikasikan terjadi gangguan pada sistem imun.
MP meningkatkan produksi sitokin pro-inflamasi dan kemokin pada saluran pernafasan, mengaktivasi sel-sel sistem imun seperti sel T dan menyebabkan apoptosis. MP menyebabkan kerusakan pada sel limfosit B sehingga produksi antibodi terganggu.
Infeksi ekstrapulmonal merupakan efek tidak langsung dari infeksi bakteri. Bakteri menyebar secara pasif dengan menempel pada sel darah merah dari sistem pernafasan ke bagian tubuh yang lain seperti jaringan otak, cairan serebrospinal, kulit, saluran urogenital, jantung dan sendi menyebabkan infeksi diluar paru-paru (infeksi ekstrapulmonal).
MP menginfeksi sel-sel epitel hati dan menyebabkan kerusakan, menyebabkan gangguan pada kulit seperti sindrom Stevens-Johnson, eritema multiform dan nekrolisis epidermis toksik (peradangan sistemik akut pada kulit, membran mukosa, epitel pernafasan dan pencernaan).
Studi pada pasien yang mengalami sudden neurological diseases (ganggun saraf secara mendadak) menunjukkan bahwa kerusakan pada sel saraf bukan disebabkan oleh infeksi MP secara langsung, namun karena respon imun tubuh terhadap infeksi MP.
MP menginduksi autoimun karena protein P1 dan P30 bakteri menyerupai protein troponin, sitoskeletal, keratin dan fibrongen sel inang sehingga protein-protein tersebut dikenali sebagai zat asing dan dieliminasi oleh sistem imun.
MP menyebabkan miokarditis (peradangan otot jantung), perikarditis (peradangan selaput jantung), vaskulitis (peradangan pembuluh darah), dan stroke serebral.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.