Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ana Indrayati
Dosen

Penulis memiliki ketertarikan menulis artikel ilmiah populer, beberapa artikel telah dimuat di Pikiran Rakyat Bandung dan Suara Merdeka (2023)

Mycoplasma, Bakteri Terkecil Penyebab Pneumonia

Kompas.com - 21/12/2023, 16:11 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

MP ditularkan melalui aerosol (percikan air ludah) dari satu individu ke individu lainnya. Individu dengan infeksi Mycoplasma aktif membawa bakteri di dalam hidung, tenggorokan, trakea, sputum dan akan ditularkan saat penderita batuk.

Waktu inkubasinya bervariasi dari 1-3 minggu, meskipun kadang-kadang sangat pendek, yaitu sekitar 4 hari.

MP menyebabkan infeksi intrapulmonal dan ekstrapulmonal dengan mekanisme patogenesis yang sangat kompleks.

Infeksi intrapulmonal terjadi karena bakteri memproduksi beberapa faktor virulensi seperti adesin, glikolipid, metabolit toksik, toksin community-acquired respiratory distress syndrome (CARDS), dan kapsul polisakarida.

Tahap awal patogenesis MP adalah bakteri melekat pada reseptor yang ada pada permukaan sel epitel.

Komponen bakteri yang berfungsi untuk melekat adalah protein adesin yang terdiri atas protein P1, P30, P40, P90, HMW1, dan HMW3, sedangkan reseptor sel inang berupa sialylated glycoprotein (glikoprotein yang mendapat tambahan asam sialat).

Pelekatan ini menyebabkan kerusakan langsung pada sel inang yang meliputi deplesi (kekurangan) nutrisi, kerusakan (invasif, toksik, imun dan peradangan).

Ukuran genom yang kecil menyebabkan MP tidak mampu mensintesis sendiri asam amino, asam lemak, glukosa, kolesterol, kofaktor dan vitamin yang diperlukan untuk pertumbuhannya.

Sehingga, setelah melekat bakteri akan memasukkan mikrotubulusnya ke dalam sel inang untuk mengambil oksigen, glukosa, kolesterol, asam amino dan nutrisi lainnya. Hal ini menyebabkan sel inang kekurangan nutrisi.

MP merupakan patogen ekstraseluler, namun beberapa studi menunjukkan bahwa bakteri mampu menginvasi sel (masuk ke dalam sel) dan menyebabkan kerusakan.

MP memproduksi beberapa enzim untuk proses invasi seperti hidrolase, nuklease, dan fosfoprotein fosfatase, nuklease menyebabkan kerusakan DNA sel inang.

MP memproduksi beberapa metabolit yang memiliki efek racun seperti eksotoksin, lipid, lipoprotein dan lipopolisakarida (LPS).

MP melepaskan radikal bebas hidrogen peroksida dan radikal superoksida sehingga sel-sel epitel saluran pernafasan mengalami tekanan oksidatif.

MP menginduksi pelepasan sitokin seperti interferon gamma (IFN-γ), tumor necrosis factor alpha (TNF-α), dan interleukin (IL-1β[IL-β], IL-2, IL-4, IL-5, IL-6, IL-8, IL-10, IL-18) penyebab serangan asma progresif (eksaserbasi asma) dan kerusakan jaringan.

MP masuk ke dalam sel dan jaringan untuk menghindari sistem imun inang, kebal terhadap antibiotik serta menyebabkan infeksi kronis.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau