Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paparan Timbel Beri Dampak Negatif, Upaya Pencegahan Perlu Digiatkan

Kompas.com - 24/01/2024, 22:29 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Paparan timbel dari barang yang digunakan sehari-hari dapat menyebabkan masalah kesehatan, terutama pada bayi dan anak-anak.

Masalah kesehatan akibat paparan timbel, misalnya anemia, keterlambatan tumbuh kembang, dan gangguan saraf otak.

Baca juga: FKUI: Paparan Timbel pada Anak Sebabkan Gangguan Berbahaya

Karena itu, perlu digiatkan upaya pencegahan paparan timbel oleh pemerintah dan masyarakat.

Berikut upaya pencegahan paparan timbel menurut ahli berdasarkan rilis yang terima Kompas.com, Rabu (24/1/2024).

Upaya pencegahan paparan timbel

Dalam Seminar bertajuk “Pengendalian Dampak Kesehatan Pajanan Timbel” yang diselenggarakan oleh OERHC IMERI FKUI dan Yayasan Pure Earth Indonesia di Jakarta, Selasa (23/1/2024), para peneliti menyerukan surveilans kesehatan untuk mencegah paparan timbel perlu menjadi program nasional.

Tim peneliti merekomendasikan untuk memperkuat kapasitas pelayanan kesehatan dengan pembekalan pengetahuan dan keterampilan petugas kesehatan serta upaya rujukan kesehatan.

Rekomendasi lainnya adalah upaya pengelolaan area yang terkontaminasi yang dilakukan di bawah pengawasan dan pembinaan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) perlu ditingkatkan dengan kemitraan dan teknologi.

dr. Anas Ma'ruf, MKM, Direktur Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menanggapi positif hal tersebut dan akan melakukan penyusunan kurikulum atau modul pelatihan tatalaksana intoksikasi timbel untuk anak dan ibu hamil, meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan, dan mensosialisasikan dampak kesehatan pajanan timbel kepada
masyarakat luas.

Para peneliti juga merekomendasikan untuk mengintegrasikan pengetahuan tentang bahaya cemaran timbel dengan memasukkan ke dalam kurikulum sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) mengenai budaya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

Prof. Vina Adriany, M.Ed,PhD; Direktur SEAMEO-CECCEP, mendukung rekomendasi tersebut untuk selanjutnya mereka akan melakukan edukasi tentang bahaya pajanan timbel kepada
lembaga PAUD yang akan dilanjutkan dengan menyusun dan memastikan adanya Standard Operational Procedure (SOP) mengenai makanan bebas kontaminasi timbel kepada lembaga PAUD serta bekerjasama dengan Puskesmas terdekat untuk pemeriksaan kesehatan anak secara rutin.

Selain itu, peran pemerintah dalam upaya pencegahan juga diperlukan dalam memberi edukasi tentang bahaya timbel dan menyalurkan bantuan sosial termasuk bantuan pangan bergizi dan yang mengandung cukup zat besi.

Baca juga: 12 Gejala Anak Keracunan Timbel yang Orangtua Harus Tahu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau