KOMPAS.com - Kanker merupakan salah satu penyakit katastropik atau penyakit yang mengancam nyawa dan membutuhkan perawatan medis dalam jangka waktu panjang. Tak heran, penyakit ini membutuhkan biaya pengobatan yang besar.
Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes), kanker merupakan penyebab kematian nomor dua di dunia. Data Globocan pada 2018 menyebut bahwa kanker menyebabkan 9,6 juta kematian setiap tahunnya. Angka tersebut hampir sama dengan jumlah penduduk DKI Jakarta.
Sementara mengutip data Globocan pada 2020, ada 396.314 kasus kanker dengan angka kematian sebesar 234.511 orang.
Guna menekan angka tersebut, Sentra Medika Hospital Cibinong merespons dengan bekerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Direktur Utama Sentra Medika Hospital Cibinong dr P Lanjar Sugiyanto, MARS, menjelaskan bahwa kerja sama ini diimplementasikan melalui peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).
"Sejak 2014 hingga saat ini, kami telah melayani pasien JKN-KIS. Jadi, sejak lahirnya peserta BPJS Kesehatan, kami telah melayani peserta JKN-KIS," ujar dr Lanjar, dalam acara Groundbreaking Radiotherapy Building Suherman Widyatomo Integrated Cancer Center (SWICC), Rabu (31/1/2024).
Pada 2024, Sentra Medika Hospital Cibinong meraih nilai tertinggi pada proses evaluasi perpanjangan izin (rekredensialing). Lebih lanjut, Sentra Medika Hospital Cibinong juga memberikan maturitas klaim terbaik di Kabupaten Bogor.
"Kami mencapai lebih dari 80 persen untuk pelayanan antrean online melalui M-JKN (mobile)," kata dr Lanjar.
Sentra Medika Hospital juga berupaya untuk berupaya untuk mendukung salah satu enam pilar kesehatan Kemenkes, yaitu transformasi layanan rujukan.
"Menyangkut kebijakan tersebut, kami mempunyai kebijakan menambah prasarana dan sarana penyakit kanker yang angka kejadiannya semakin meningkat dengan menambah cancer center secara terpadu dan intergrated oleh oncology board yang terdiri dari berbagai multidisiplin ilmu di bidang pelayanan kanker," kata dr Lanjar.
Pusat layanan kanker tersebut diberi nama SWICC yang akan menjadi pusat unggulan tatalaksana kanker bagi masyarakat Indonesia, khususnya di Kabupaten Bogor dan sekitarnya. Nantinya, SWICC akan menjadi rujukan bagi pasien kanker dan bagi peserta JKN akan ditanggung biayanya oleh BPJS Kesehatan.
"Kami juga mengucapkan terima kasih atas kerja sama yang baik selama ini, khususnya kepada BPJS Kesehatan Republik Indonesia. Sehingga layanan kanker ini dapat dijangkau oleh seluruh masyarakat," kata dr Lanjar.
Dalam kesempatan tersebut, Dirut BPJS Kesehatan Prof Ali Ghufron Mukti yang diwakili oleh Deputi Bidang Manajemen Mutu dan Kerja Sama Faskes dr Siti Farida Hanum menyampaikan apresiasinya terhadap Sentra Medika Hospital dalam memberikan pelayanan.
"Terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada seluruh jajaran Sentra Medika Hospital yang menjadi mitra BPJS Kesehatan untuk memberikan pelayanan terhadap peserta JKN," kata dr Hanum.
dr Hanum juga mengapresiasi upaya perluasan layanan akses kesehatan, khususnya fasilitas radioterapi sebagai upaya skrining (deteksi) penyakit kanker.
"Kami terus mendukung upaya perluasan pelayanan akses kesehatan ke depan, termasuk juga fasilitas radioterapi," ujar dr Hanum.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.