KOMPAS.com - Ketika pria terjangkit penyakit, bahkan hanya flu, mereka terlihat rentan dan manja. Seharian hanya berbaring, tidak mau mengerjakan apa pun (bahkan periksa ke dokter).
Sebaliknya dengan perempuan, saat flu menyerang, mereka tetap berkegiatan dan mengerjakan banyak hal seperti saat sedang sehat.
"Ketika perempuan terinfeksi virus atau flu, mereka akan bersikap biasa saja, tetap beraktivitas. Sementara pria akan meributkan gejala penyakitnya dan jadi marah atau kesal karena harus menghadapinya,” kata psikolog William Pollack Ph.D.
Ada teori yang menyebut bahwa pria terlihat lebih manja saat sakit karena mereka merasakan gejala-gejala yang lebih parah dibanding yang dirasa perempuan.
Menurut Pollack memang ada sedikit perbedaan, tapi bukan sesuatu yang sangat berbeda.
Baca juga: 10 Tips Agar Cepat Pulih dari Flu
Menurut dokter Robert L.Wergin, perbedaannya bukan karena gender, tapi kepribadian.
Ia mencontohkan kelompok pasien yang selaras dengan tubuhnya dan peduli pada kesehatannya. Sehingga saat sakit flu mereka cenderung memperbesar skalanya karena merasa ada sesuatu yang salah pada tubuhnya.
"Mereka mungkin hanya flu biasa, tapi mereka takut batuk yang dialaminya adalah gejala pneumonia. Ini bisa dialami pria atau wanita," katanya.
Pengaruh hormon
Meski begitu, memang ada sedikit perbedaan. menurut penelitian hormon estrogen dalam tubuh wanita akan memperlambat virus berkembang biak. Ini berarti gejalanya lebih sedikit.
"Virus flu tidak menyebar dengan cepat pada perempuan karena faktor estrogen dan bagaimana tubuhnya bereaksi," kata dokter ahli bedah Kim Templeton.
Baca juga: Demam Pertanda DBD Mirip Demam Biasa
Selain itu, bagian otak yang mengontrol suhu tubuh juga lebih luas pada pria karena faktor testosteron. Ini akan menyebabkan demam cenderung lebih tinggi.
Faktor budaya juga memengaruhi cara pria bersikap saat sakit. Sejak masa lampau, pria dilatih untuk merasa mereka bisa melakukan apa pun dan tak pernah jatuh.
"Jadi ketika mereka sakit, mereka merasa itu hal yang besar dan membuatnya seolah hal yang parah. Ini akan menyebabkan stres," kata Pollack.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.