KOMPAS.com - Memiliki jantung lemah membawa Anda pada risiko kesehatan lebih serius yang membutuhkan perhatian medis.
Jantung lemah dikenal juga sebagai kardiomiopati. Mengutip Cleveland Clinic, kardiomiopati adalah kelompok kondisi yang menyebabkan otot jantung (miokardium) melemah dalam memompa darah.
Baca juga: 10 Tanda-tanda Awal Penyakit Jantung yang Perlu Diwaspadai
Ketika kardiomiopati terjadi, otot jantung dapat menebal, kaku, menipis, atau menyebabkan jaringan parut.
Akibatnya, jantung Anda tidak dapat memompa darah secara efektif ke seluruh tubuh. Semakin lama, fungsi jantung Anda bisa melemah.
Seiring berjalannya waktu, risiko jantung lemah pun bisa berkembang. Berikut artikel ini akan mengulas risiko yang harus Anda antisipasi tersebut.
Baca juga: Penyakit Jantung Lemah Apakah Berbahaya? Ini Penjelasannya...
Ketika kardiomiopati memburuk, Anda bisa mengalami penyakit lainnya meliputi berikut, seperti yang disari dari Cleveland Clinic dan Mayo Clinic:
Aritmia adalah irama jantung yang tidak normal, bisa berdetak terlalu cepat atau tidak berdetak dengan pola tertaur.
Masalah darah yang dipompa jantung memengaruhi ritme normalnya.
Kondisi ini dapat menyebabkan pingsan atau hilang kesadaran.
Gejala aritmia yang harus Anda waspadai meliputi berikut:
Baca juga: Apa Ciri-ciri Penyakit Jantung Lemah? Ini Penjelasannya...
Jantung yang tidak dapat memompa cukup darah untuk memenuhi kebutuhan tubuh, akan menyebabkan organ gagal berfungsi dengan baik. Jika kardiomiopati tidak diobati, gagal jantung bisa mengancam jiwa.
Gejala gagal jantung mungkin berkembang secara perlahan. Terkadang, gejalanya muncul secara tiba-tiba.
Gejala gagal jantung bisa termasuk berikut:
Penyakit jantung lemah menyebabkan aliran darah tidak lancar di seluruh tubuh, termasuk otak.
Kondisi ini dapat menyebabkan gumpalan darah yang menghambat aliran darah. Jika itu terjadi di aliran darah menuju otak, ini bisa menyebabkan stroke.
Otak membutuhkan aliran darah setiap detik yang membawa oksigen dan nutrisi. Tanpa pasokan oksigen yang dibutuhkan, sel-sel otak bisa mati.
Gejala stroke meliputi berikut:
Baca juga: Macam-macam Penyakit Jantung dan Gejalanya yang Harus Diwaspadai
Karena kardiomiopati menyebabkan jantung membesar, katup jantung mungkin tidak menutup dengan baik.
Hal ini dapat menyebabkan darah mengalir mundur di katup.
Biasanya penderita penyakit katup jantung tidak menunjukkan gejala apa pun. Namun ketika masalah katup jantung memburuk, dapat memuculkan gejala sebagai berikut:
Henti jantung terjadi ketika jantung Anda berhenti berdetak atau berdetak sangat cepat hingga berhenti memompa darah.
Selama komplikasi penyakit jantung lemah ini terjadi, orang biasanya pingsan dan menjadi tidak responsif.
Gejala henti jantung lainnya meliputi:
Baca juga: Kenapa Mi Instan Bisa Sebabkan Penyakit Jantung? Ini Penjelasannya...
Syok kardiogenik adalah kondisi serius yang terjadi ketika jantung tidak dapat memasok cukup darah kaya oksigen ke tubuh untuk memenuhi kebutuhannya.
Kondisi ini merupakan keadaan darurat yang memerlukan penanganan segera di rumah sakit.
Syok kardiogenik paling sering disebabkan oleh serangan jantung atau gagal jantung.
Gejala syok kardiogenik meliputi berikut:
Kardiomiopati dapat menyerang siapa saja dari segala usia, jenis kelamin, atau ras. Begitu pula dengan risikonya, bisa terjadi pada siapa saja.
Namun, risiko penyakit jantung lemah dapat dicegah dengan Anda menerakan gaya hidup sehat dan periksa kesehatan secara teratur ke dokter.
Anda bisa berkonsultasi dengan dokter untuk merancang gaya hidup sehat yang tepat sesuai kondisi kesehatan pribadi Anda agar terhindar dari risiko penyakit jantung lemah.
Baca juga: Kenapa Obesitas Picu Penyakit Jantung? Begini Penjelasannya...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.