Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Gejala Gangguan Belajar pada Anak Sedini Mungkin

Kompas.com - 20/02/2024, 12:00 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

Sumber WebMD

KOMPAS.com - Gangguan belajar merupakan masalah yang memengaruhi cara seseorang menerima dan memproses informasi. Individu dengan gangguan belajar akan kesulitan dalam membaca, menulis, mengerjakan matematika, dan memahami arahan.

Gangguan belajar sebenarnya hal yang umum. Diperkirakan 8-10 persen anak di bawah usia 18 tahun mengalami salah satu bentuk dari gangguan belajar.

Gangguan belajar sendiri tidak terkait dengan seberapa cerdas seorang anak. Mereka dengan gangguan ini hanya melihat, mendengar, dan memahami sesuatu secara berbeda. Hal ini menyebabkan tugas-tugas harian, seperti fokus di kelas atau mengerjakan ujian, jadi lebih sulit.

Seperti halnya gangguan tumbuh kembang lain, gangguan belajar juga seringkali sulit dideteksi karena tidak ada gejala yang khas. Selain itu, banyak juga anak yang menyembunyikan kesulitannya.

Orangtua mungkin hanya merasakan anaknya sering mengeluh kesulitan mengerjakan tugas dari guru atau malas sekolah.

Baca juga: Kapan Anak Belajar Calistung? Ini Usia yang Pas

Kendati demikian, ada beberapa tanda yang perlu diwaspadai orangtua:

- Anak tidak antusias membaca atau menulis
- Kesulitan mengingat
- Bekerja dalam ritme yang lambat
- Sulit mengikuti arahan
- Sulit fokus dalam mengerjakan tugas
- Sulit memahami ide abstrak
- Kurang perhatian pada detil atau terlalu perhatian
- Kemampuan sosial rendah
- Mudah teralihkan

IlustrasiSHUTTERSTOCK Ilustrasi

Mengenali gejala gangguan belajar sedini mungkin sangat membantu orangtua untuk segera mencari bantuan bagi anaknya. Akan dibutuhkan sejumlah tes atau assesment untuk mengenali masalah yang dihadapi anak sebelum ditentukan terapi yang tepat.

Baca juga: 8 Ciri-ciri Anak Speech Delay yang Perlu Diwaspadai

Jenis-jenis gangguan belajar

Ada berbagai bentuk gangguan belajar dan pengaruhnya bisa berbeda pada tiap anak. Perlu dipahami juga bahwa gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (ADHD) serta spektrum autisme tidak termasuk dalam gangguan belajar.

Jenis gangguan belajar antara lain:

- Disprazia
Gangguan ini memengaruhi kemampuan motorik yang membantu kita bergerak dan kordinasi. Anak dengan disprazia mungkin memiliki gejala sering menabrak atau kesulitan memegang sendok garpu dengan benar. Semakin besar, mereka cenderung kesulitan untuk menulis atau mengetik.

Gangguan lain yang terkait dengan disprazia termasuk gangguan bicara, sensitif pada cahaya, sentuhan, atau rasa, serta kesulitan pada gerakan mata.

Baca juga: 5 Tahapan Tumbuh Kembang Anak Balita yang Perlu Diketahui Orangtua

- Disleksia
Disleksia memengaruhi anak memproses bahasa dan akan menyulitkannya membaca dan menulis. Kondisi ini juga menyebabkan masalah pada tata bahasa dan kemampuan membaca. Anak juga sering kesulitan mengekpresikan perasaannya secara verbal.

- Disgraphia
Gangguan ini memengaruhi kemampuan menulis. Biasanya anak dengan disgraphia sulit menulis tangan dan sulit mengeja.

- Discalculia
Ini merupakan gangguan kemampuan matematika pada anak. Jenisnya bisa berbeda-beda pada tiap anak. Pada anak yang lebih kecil discalculia akan membuatnya sulit berhitung dan mengenali angka. Setelah besar, mereka juga sulit menyelesaikan soal matematika dasar dan mengingat hal yang lebih rumit seperti perkalian.

- Gangguan proses pendengaran (auditori)
Ini merupakan gangguan dalam cara otak memproses suara yang diterima. Hal ini bukan disebabkan oleh gangguan pendengaran.

Anak dengan gangguan proses auditori bisa mengalami kesulitan membaca, membedakan suara dari latar belakang yang berisik, mengikuti arahan suara, memahami perbedaan antara kata dengan suara yang mirip, serta mengingat apa yang sudah mereka dengar.

- Gangguan proses visual
Anak dengan gangguan proses visual memiliki masalah dalam memahami informasi secara visual. Mereka mungkin sulit membaca atau menganali perbedaan antara dua objek yang terlihat mirip. Orang dengan gangguan ini juga sering kesulitan dalam koordinasi mata dan tangan.

Baca juga: Ciri Anak yang Kesepian dan Cara Orangtua Membantunya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Kasus Virus Hanta Telah Terdeteksi di 4 Provinsi, Waspadai Ini Cara Penularannya…
Kasus Virus Hanta Telah Terdeteksi di 4 Provinsi, Waspadai Ini Cara Penularannya…
Health
Sering Pakai Headset? Kenali Gejala Gangguan Pendengaran Sejak Dini Sebelum Terlambat
Sering Pakai Headset? Kenali Gejala Gangguan Pendengaran Sejak Dini Sebelum Terlambat
Health
Studi: Tes Darah Ini Bisa Deteksi Kanker Tiga Tahun Sebelum Diagnosis
Studi: Tes Darah Ini Bisa Deteksi Kanker Tiga Tahun Sebelum Diagnosis
Health
Dokter Bagikan Cara Menghindari Kerusakan Pendengaran Permanen Karena Pakai Headset
Dokter Bagikan Cara Menghindari Kerusakan Pendengaran Permanen Karena Pakai Headset
Health
Kenali HFRS, Tipe Virus Hanta yang Ada di Indonesia
Kenali HFRS, Tipe Virus Hanta yang Ada di Indonesia
Health
Masa Libur Sekolah, Penyaluran MBG Fokus pada Siswa Hadir dan Kelompok Rentan
Masa Libur Sekolah, Penyaluran MBG Fokus pada Siswa Hadir dan Kelompok Rentan
Health
356 Ribu Kasus HIV Ditemukan, Kemenkes Fokus Capai Target Penanganan hingga 2030
356 Ribu Kasus HIV Ditemukan, Kemenkes Fokus Capai Target Penanganan hingga 2030
Health
Kylian Mbappe Keluar Rumah Sakit Setelah Alami Gastroenteritis Akut
Kylian Mbappe Keluar Rumah Sakit Setelah Alami Gastroenteritis Akut
Health
Terapi Pengapuran Lutut Bukan Sekadar Obat, Tapi Gaya Hidup dan Fisioterapi
Terapi Pengapuran Lutut Bukan Sekadar Obat, Tapi Gaya Hidup dan Fisioterapi
Health
Dokter Ortopedi: Pengapuran Lutut Tak Bisa Disembuhkan, Tapi Bisa Diperlambat
Dokter Ortopedi: Pengapuran Lutut Tak Bisa Disembuhkan, Tapi Bisa Diperlambat
Health
Dokter: Obat Pengapuran Lutut Hanya Mengurangi Gejala, Tak Hentikan Kerusakan Sendi
Dokter: Obat Pengapuran Lutut Hanya Mengurangi Gejala, Tak Hentikan Kerusakan Sendi
Health
Gastroenteritis Akut yang Dialami Kylian Mbappe Apa Gejalanya?
Gastroenteritis Akut yang Dialami Kylian Mbappe Apa Gejalanya?
Health
Dokter: Operasi Pengapuran Lutut Jadi Jalan Terakhir saat Nyeri Tak Tertahankan
Dokter: Operasi Pengapuran Lutut Jadi Jalan Terakhir saat Nyeri Tak Tertahankan
Health
Banyak Makan dan Pakai Hak Tinggi Bisa Percepat Pengapuran Lutut, Ini Kata Dokter
Banyak Makan dan Pakai Hak Tinggi Bisa Percepat Pengapuran Lutut, Ini Kata Dokter
Health
Dokter: Waspadai Nyeri dan Bunyi di Lutut, Bisa Jadi Gejala Pengapuran Sendi
Dokter: Waspadai Nyeri dan Bunyi di Lutut, Bisa Jadi Gejala Pengapuran Sendi
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau