Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ciri Anak yang Kesepian dan Cara Orangtua Membantunya

Kompas.com - 24/01/2024, 12:00 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

Sumber KidsHealth

KOMPAS.com - Berkat media sosial kini kita hidup di dunia yang saling terhubung. Namun makin banyak orang yang mengalami kesepian, termasuk anak dan remaja.

Penelitian bahkan menyebut kesepian pada masa kanak-kanak sebagai masalah kesehatan global di tahun 2018.

Setiap anak terkadang butuh sendirian dan kita tak perlu cemas jika terkadang mereka memilih untuk membaca atau bermain sendiri ketimbang bersama temannya.

Namun, jika anak terlihat selalu sendirian dan sulit membuat hubungan dengan orang lain, sebagai orangtua kita perlu waspada dan perlu membuka komunikasi.

Ada berbagai alasan mengapa anak merasa kesepian, misalnya ada perubahan dalam hidup seperti pindah rumah atau sekolah, mengalami kehilangan dalam keluarga, perpisahan orangtua, bullying, ada riwayat kekerasan, serta ada kebutuhan akan koneksi yang tidak didapatnya dalam keluarga.

Baca juga: Apakah Kesepian Merupakan Masalah Kesehatan Mental?

Ciri anak kesepian

Berbeda dengan anggapan banyak orang, anak yang suka menyendiri belum tentu kesepian. Anak-anak cenderung mudah bergaul sehingga kita bisa mendorong mereka untuk melakukan aktivitas yang diminati.

Walau begitu jika anak menunjukkan tanda berikut, kemungkinan besar mereka mengalami kesepian:

- Malu dan menunjukkan gejala menarik diri.
- Ingin selalu berada di dekat ayah atau ibunya lebih dari biasanya dan cenderung mulai bergantung.
- Cengeng, terkadang menangis tanpa alasan jelas.
- Perilaku sulit ditebak dan ingin mencari perhatian.
- Menciptakan teman khayalan.

Pada anak yang lebih besar, tanda kesepian bisa berbentuk self-esteem rendah, lebih banyak di kamar dibanding biasanya, kehilangan minat pada kegiatan yang semula disukainya.

Baca juga: WHO: Kesepian Jadi Ancaman Kesehatan Global

Membantu anak yang kesepian

Kesepian yang berlarut-larut dapat berdampak buruk bagi kesehatan fisik dan mental. Dampak kesehatan dari kesepian digambarkan setara dengan masalah kesehatan lainnya, seperti obesitas atau merokok.

Untuk membantu anak mengatasi perasaan kesepiannya, kita perlu mengajak anak mengungkapkan perasaannya. Berempatilah dan dengarkan apa yang ia rasakan.

Biarkan anak memahami bahwa apa yang ia alami adalah valid dan mereka tetap didukung.

Pada anak usia sekolah, pertimbangkan untuk berbicara dengan gurunya di sekolah untuk mengetahui bagaimana keterampilan sosial anak.

Bila anak kesepian karena tidak pandai bergaul, ajarkan anak cara menjalin pertemanan. Kita juga bisa mendorong anak untuk mengajak bermain teman sekolah atau tetangga yang sebaya.

Orangtua juga bisa mencarikan aktivitas di luar sekolah yang sesuai dengan minat dan hobi anak.

Baca juga: Remaja dengan Banyak Saudara Punya Kesehatan Mental Lebih Buruk

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau