Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/02/2024, 23:36 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber WebMD, NHS

KOMPAS.com - Seks anal adalah istilah yang digunakan untuk aktivitas seksual apa pun yang melibatkan anus.

Mengutip NHS, aktivitas seksual ini tidak sebatas melibatkan anus dengan penis.

Penetrasi seks anal memiliki risiko lebih tinggi menyebarkan infeksi menular seksual (IMS) dibandingkan jenis aktivitas seksual lainnya.

Anus penuh dengan ujung saraf, membuatnya sangat sensitif. Lapisan anus tipis dan mudah rusak, sehingga mudah juga untuk terinfeksi.

Artikel ini selanjutnya akan menunjukkan sejumlah risiko penyakit akibat seks anal.

Baca juga: Kenali Apa itu Seks Anal dan Bahayanya Bagi Kesehatan

Apa saja efek samping seks anal?

Disari dari NHS dan WebMD, berikut sejumlah efek samping seks anal dan penyebabnya yang perlu diketahui:

  • Lapisan anus lebih tipis dibandingkan vagina dan kurang pelumasan alami

Hal ini membuat anus lebih rentan terhadap robekan, yang dapat memungkinkan virus dan bakteri masuk ke aliran darah.

Itu menyebabkan risiko infeksi menular seksual lebih tinggi, seperti klamidia, herpes genital, gonorea, hepatitis B, HIV, dan sifilis.

Penelitian menunjukkan bahwa paparan HIV melalui dubur menimbulkan risiko yang jauh lebih tinggi bagi pasangan reseptif dibandingkan paparan melalui vagina. Ini 17-18 kali lebih besar.

Hubungan seks anal juga dapat meningkatkan risiko tertular human papillomavirus (HPV).
HPV juga dapat menyebabkan berkembangnya kutil dubur dan kanker dubur.

Baca juga: Sperma Keluar Saat Seks Anal, Apakah Bisa Menyebabkan Kehamilan?

  • Jaringan di dalam anus tidak terlindungi sebaik kulit di luar anus

Jaringan luar Anda memiliki lapisan sel mati yang berfungsi sebagai pelindung terhadap infeksi.

Jaringan di dalam anus tidak memiliki perlindungan alami tersebut, sehingga rentan terhadap robekan dan penyebaran infeksi.

  • Anus dirancang untuk menampung kotoran

Anus dikelilingi oleh otot berbentuk cincin yang disebut sfingter anal, yang mengencang setelah Anda buang air besar.

Jika ototnya kencang, penetrasi anal bisa terasa nyeri dan sulit.

Seks anal yang berulang-ulang dapat melemahkan sfingter ani, sehingga sulit menahan feses sampai Anda dapat ke toilet.

  • Anus penuh dengan bakteri

Bakteri yang biasanya berada di anus berpotensi menulari pasangan pemberinya.

Melakukan hubungan seks vagina setelah seks anal juga dapat menyebabkan infeksi vagina dan saluran kemih.

Oleh karena itu, penting untuk menggunakan kondom, yang dapat mencegah risiko penyebaran infeksi dan penyakit.

Baca juga: Seks Anal Masih Bisa Sebabkan Kehamilan, Begini Penjelasannya...

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau