Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merawat Gigi Susu Bikin Gigi Permanen Anak Rapi dan Sehat

Kompas.com - 19/03/2024, 11:00 WIB
Rini Agustin,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gigi susu merupakan gigi sementara pada anak. Namun, merawat dan menjaga kesehatannya sangat penting sebagai panduan arah pertumbuhan gigi tetap.

Gigi susu biasanya mulai tumbuh saat bayi berusia 5 bulan dan terus tumbuh sampai usia 3 tahun. Gigi susu yang tumbuh nantinya berperan sebagai panduan arah pertumbuhan gigi tetap.

Namun, banyak orangtua tidak menyadari pentingnya merawat gigi susu anak. Padahal, dengan merawat gigi susu akan membuat anak nyaman dan mencegah terjadinya kerusakan gigi anak di kemudian hari.

Dijelaskan oleh drg. Alana Aluditasari, Sp. K. G. A dari RS Pondok Indah Jakarta, jika gigi susu tidak dipelihara dengan baik maka akan berpotensi berlubang.

“Semakin baik kita merawat gigi susu anak maka akan terhindar dari gigi berlubang. Jika gigi anak mulai ada lubang walau kecil, sebaiknya langsung diperiksakan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan,” ucap drg. Alana dalam temu media di Jakarta, Senin (18/3/2024).

Baca juga: Gigi Susu Anak Rusak, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

drg. Alana Aluditasari, Sp. K. G. A dari RS Pondok Indah JakartaRini Agustin drg. Alana Aluditasari, Sp. K. G. A dari RS Pondok Indah Jakarta

Gigi susu yang berlubang dan dibiarkan bukan cuma membuat anak menderita sakit gigi dan sulit mengunyah, namun juga bisa menyebabkan pembengkakan gusi jika lubangnya sudah sampai saraf gigi.

Jadi, penting untuk merawat gigi susu anak agar tetap dipertahankan berada dalam mulut sampai pada waktu tanggalnya sendiri.

Ditambahkan oleh drg Alana, gigi susu berfungsi untuk mempertahankan dan menjaga lengkung gigi agar tidak mengalami penyempitan dan dapat berkembang dengan optimal.

Kehilangan gigi susu sebelum waktunya dapat membuat rahang menjadi sempit sehingga gigi tetap akan tumbuh berdesakan. Gigi susu juga berpengaruh pada perkembanga wajah dan otot rahang.

Baca juga: 6 Makanan Terburuk untuk Gigi Anak yang Sebaiknya Dihindari

Cara merawat gigi susu 

Kebersihan gigi dan mulut anak perlu dijaga saat gigi susu pertamanya tumbuh. Misalnya dengan membersihkan gigi susu anak dengan kain kasa lembut yang dibasahi air.

“Rutin melakukan pembersihan dengan kasa yang dibasahi pakai air matang, bersihkan gigi dan lidahnya. Karena makanan bisa tetap menempel di lidah, jadi tetap harus dibersihkan supaya pertumbuhan bakteri di rongga mulutnya tidak progresif,” tambah drg. Alana.

Orangtua bisa mulai mengajarkan anak untuk sikat gigi minimal dua kali sehari, setelah makan dan malam sebelum tidur.

Ketika gigi susunya sudah muncul, mulailah memberikan sedikit pasta gigi yang mengandung fluoride pada sikat giginya, kira-kira sebesar butiran beras.

Saat usia anak mencapai 3 tahun, bisa menambahkan porsi pasta gigi yang digunakan menjadi sebesar kacang polong.

Baca juga: Tips Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut Saat Puasa

Selain sikat gigi, ibu juga bisa membersihkan gigi anak menggunakan benang atau dental floss yang banyak dijual di pasaran.

“Dental floss untuk anak-anak juga boleh, pakai dental floss untuk membersihkan sisa-sisa makanan yang belum dibersihkan tuntas dengan sikat gigi. Cara pakainya dimasukkan ke sela-sela gigi lalu bersihkan,” ujarnya.

Selain mengajarkan anak untuk sikat gigi, penting juga untuk membawa anak kontrol ke dokter gigi 3-6 bulan sekali sejak anak tumbuh gigi.

Pemeriksaan rutin di dokter gigi sangat penting untuk membantu orang tua melakukan tindakan pencegahan jika ada gigi anak yang mulai rusak dan sebagainya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau