KOMPAS.com - Seseorang yang terlihat normal ketika kanak-kanak, bisa saja terdiagnosis autisme saat usia dewasa.
Mengutip Additude Mag, seseorang yang mengalami autisme yang parah biasanya bisa didiagnosis saat anak usia dua tahun.
Jika autisme yang diderita ringan di mana dirinya bisa menjalani hidup tanpa bantuan, gejalanya mungkin akan terlihat di usia lebih lanjut.
Tallulah Willis, anak dari pasangan aktris Demi Moore dan Bruce Willis, bahkan mengakui dirinya didiagnosis autisme di usia 30 tahun.
Baca juga: Anak Bruce Willis Terdiagnosis Autisme di Usia 30, Bagaimana Gejalanya?
Seseorang baru diketahui autisme saat dewasa bisa karena gejala yang muncul pada masa kanak-kanak bersifat ringan, yang diistilahkan sebagai "high functioning".
Orang dengan spektrum autisme ini masih dapat berbicara, membaca, menulis, dan menjalani keterampilan dasar hidup, seperti yang dikutip dari Cleveland Clinic.
Istilah medis untuk spektrum autisme ini adalah sindrom Asperger.
Diagnosis autisme yang terlambat juga bisa disebabkan karena gejalanya disalahpahami sebagai gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (attention deficit hyperactivity disorder/ADHD).
Ganggaun spektrum autisme dan ADHD memiliki banyak kesamaan, tetapi ADHD tidak termasuk dalam spektrum autisme.
Mengutip Help Guide, baik autisme maupun ADHD dapat menyebabkan kesulitan dalam keterampilan komunikasi dan perilaku berulang.
Namun, gejala autisme saat dewasa yang cenderung paling menonjol adalah masalah keterampilan komunikasi, minat, pola emosi, dan perilaku, serta kepekaan terhadap rangsangan, seperti kebisingan dan sentuhan.
Baca juga: Gejala Mirip dan Kerap Salah Diagnosis, Ini Beda Bipolar dan Autisme
Para pakar sebenarnya belum sepenunhnya yakin mengenai penyebab autisme.
Namun, ada beberapa kemungkinan penyebab yang diyakini, yaitu:
Mutasi gen mungkin berhubungan dengan gejala gangguan spektrum autisme tertentu. Ini juga bisa membuat seseorang lebih rentan mengalami autisme atau menentukan tingkat keparahan gejalanya.
Faktor lingkungan tertentu, seperti polusi udara atau berat badan lahir rendah, dapat menyebabkan gangguan spektrum autisme pada seseorang yang memang sudah rentan mengalaminya.