Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gejala Mirip dan Kerap Salah Diagnosis, Ini Beda Bipolar dan Autisme

Kompas.com - 28/07/2023, 13:33 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Tak sedikit kisah tentang orang dengan autisme yang sebelumnya salah diagnosis dengan bipolar disorder.

Secara sekilas, autisme dan bipolar disorder memang tampak mirip, tapi tentu saja keduanya berbeda.

Baca juga: 5 Perbedaan ADHD dan Autis, Orangtua Perlu Tahu

Gangguan bipolar adalah gangguan otak yang ditandai dengan perubahan tingkat energi, suasana hati, dan fungsi sehari-hari.

Sedangkan gangguan spektrum autisme adalah gangguan perkembangan otak yang berdampak pada perilaku dan komunikasi.

Penelitian menunjukkan bahwa orang dengan gangguan bipolar dan autisme berbagi beberapa pola ekspresi gen yang sama.

Selain itu, orang dengan autisme dapat mengalami gejala yang berhubungan dengan gangguan bipolar, dan berpotensi sebaliknya. Karena itulah banyak kasus salah diagnosis di antara keduanya.

Perbedaan bipolar dan autisme

Gangguan bipolar dan autisme sama-sama bisa diturunkan melalui faktor genetik.

Episode bipolar dapat terjadi karena pemicu lingkungan seperti peristiwa yang membuat stres. Sedangkan pada autisme, gejala bisa muncul tanpa pemicu.

Orang dengan autisme biasanya tidak akan mengalami perubahan suasana hati yang tiba-tiba dan parah tanpa alasan.

Sementara orang dengan autisme mungkin merasa tertekan, autisme tidak menyebabkan depresi atau pikiran untuk bunuh diri seperti gangguan bipolar.

Selain itu, orang dengan autisme cenderung mengalami kesulitan berbicara, situasi sosial, dan tantangan sensorik.

Tantangan tersebut tidak dialami oleh orang dengan gangguan bipolar. Orang dengan autisme juga menggunakan "stimulasi" untuk menenangkan diri, seperti bergoyang-goyang, yang tidak dilakukan oleh orang dengan gangguan bipolar.

Perbedaan kriteria diagnosis

Gejala autisme biasanya terjadi lebih awal daripada bipolar.

Beberapa individu dengan autisme yang berfungsi tinggi mungkin tidak mendapatkan diagnosis sampai mereka dewasa atau remaja.

Seperti bipolar, tidak ada penanda biologis bagi dokter untuk mendiagnosis gangguan tersebut, sehingga penyakit ini perlu diamati melalui serangkaian tes dan kuesioner.

Halaman:
Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau