Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/04/2024, 07:00 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com - Demam pada anak sering menimbulkan kekhawatiran orangtua. Demam atau suhu tubuh di atas 37.5 derajat celcius menandakan sistem imun tubuh sedang aktif bekerja melawan patogen.

Dijelaskan oleh dr.Dwinanda Idiana Sp.A, demam memang jadi salah satu gejala infeksi. Namun, suhu demam tidak tergantung pada derajat penyakit atau penyebabnya.

"Ada infeksi ringan tapi gejala demamnya tinggi, atau seperti difteri yang demamnya hanya 38 derajat," kata dokter subspesialis kesehatan anak infeksi dan penyakit tropis di RS Pondok Indah – Puri Indah Jakarta ini.

Ia menuturkan, selain suhu tubuh orangtua juga perlu memperhatikan tanda penyerta seperti nafsu makan atau kondisi anak.

"Kalau demamnya tidak tinggi tapi anak terlihat lemas, tidak mau makan minum, berarti cukup serius. Sementara jika demamnya tinggi tapi anak masih lari-lari, makan lancar, berarti penyakitnya tidak berat," ujarnya.

Baca juga: Minum Apa agar Demam Pada Anak Cepat Turun? Berikut 3 Daftarnya...

Walau begitu jika demam sudah berlangsung tiga hari periksakan kondisi anak ke dokter.

Tanda penyerta yang menunjukkan gejala penyakit cukup berat antara lain demam yang disertai dengan muntah, diare, sesak, anak tampak lemas, atau frekuensi kencing berkurang.

"Kalau ada gejala-gejala itu, tidak perlu tunggu tiga hari harus segera bawa anak ke dokter, apalagi kalau ada kejang dan sesak napas," paparnya.

Cek darah

Pemeriksaan darah saat anak demam, menurut dr.Dwinanda, sesuai dengan saran dokter, biasanya setelah anak demam selama tiga hari.

"Tapi kalau belum tiga hari pun bisa saja cek lab lebih cepat. Jadi tergantung penilaian dokter saat itu," ujarnya.

Pertolongan demam pada anak adalah pemberian obat penurun panas, terutama jika suhunya sudah mencapai 38 derajat celcius.

Baca juga: Mengenal Penyakit Difteri, Gejala, Penyebab, Cara Mengobatinya

Tujuan obat demam adalah untuk meringankan gejala yang membuat anak tidak nyaman, bukan menyembuhkan penyakit.

Menurut dr.Dwinanda, jika anak demam namun anak masih aktif dan makan dengan normal, pemberian obat demam tidak selalu diperlukan.

"Yang penting anak cukup cairan. Kecuali kalau ada riwayat kejang demam pada anak, bisa diberikan obat penurun panas," katanya.

Ia mengingatkan orangtua untuk mewaspadai demam yang naik turun, terutama di saat kasus demam berdarah sedang tinggi di musim pancaroba seperti sekarang.

"Demam dengue harus diwaspadai karena bisa mengalami gejala yang berat. Memang tidak banyak, tapi tetap bisa fatal," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com