Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demam DBD Seperti Apa? Simak Ciri-cirinya Berikut...

Kompas.com - 14/03/2024, 19:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Penyakit demam berdarah dengue (DBD) bisa menyebabkan seseorang mengalami demam atau kenaikan suhu tubuh. Lantas, demam DBD seperti apa?

Ciri khas demam DBD akibat gigitan nyamuk Aedes aegypti yaitu kenaikan suhu tubuh yang tinggi dalam beberapa hari.

Untuk mengetahui karakteristik demam akibat demam berdarah, simak penjelasan berikut.

Baca juga: Kasus Demam Berdarah Berpotensi Alami Kenaikan, Ini Rekomendasi IDI

Ciri-ciri demam akibat DBD

Dilansir dari Kids Health ciri-ciri demam DBD yang perlu diwaspadai yaitu terjadi kenaikan suhu tubuh secara tiba-tiba.

Kenaikan suhu tubuh atau demam tinggi pada penderita demam berdarah dapat berkisar antara 38-40 derajat celsius.

Demam tersebut berlangsung pada 1-2 hari pertama dan biasanya mereda pada hari ketiga.

Demam yang sudah turun sering kali disalahartikan sebagai tanda bahwa pasien sudah sembuh.

Kenyataannya, demam DBD pada pasien yang mereda di hari ketiga justru menandai fase kritis.

Untuk diketahui, fase kritis dapat terjadi pada hari ketiga sampai satu minggu setelah demam muncul dan berlangsung selama 24-48 jam.

Dikutip dari Siloam Hospitals, fase kritis ditandai dengan kebocoran cairan dari pembuluh darah disertai penurunan jumlah trombosit.

Meski mengalami penurunan, suhu tubuh penderita DBD biasanya juga tidak mencapai normal.

Baca juga: Masa Kritis Demam Berdarah Hari ke Berapa? Ini Penjelasan Dokter...

Suhu tubuh penderita demam berdarah justru berpotensi kembali mengalami kenaikan.

Demam DBD biasanya juga disertai dengan gejala demam berdarah lain, yaitu:

  • Sakit kepala parah
  • Nyeri pada persendian, belakang mata, otot, atau tulang
  • Muncul ruam atau memar
  • Pendarahan ringan pada hidung atau gusi.

Bagaimana cara mengobati demam berdarah?

Seseorang yang mengalami demam DBD serta keluhan lain akibat demam berdarah perlu mendapat penanganan medis yang tepat.

Dalam kasus ringan, DBD ditangani dengan memperbanyak asupan cairan dan meminta pasien beristirahat demi mencegah dehidrasi.

Untuk mengatasi nyeri dan meredakan sakit kepala, dokter mungkin meresepkan obat pereda nyeri, seperti asetaminofen.

Sementara itu untuk kondisi atau kasus yang berat, dokter akan memberi cairan dan elektrolit melalui infus untuk mengganti cairan yang hilang kkarena muntah atau diare.

Baca juga: Berapa Dosis Vaksin Demam Berdarah yang Diperlukan untuk Mencegah DBD?

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau